Saudi Siapkan Tim Darurat untuk Layanan Umrah Ramadhan

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko

Rabu 09 May 2018 09:42 WIB

Ilustrasi Jamaah Umrah Foto: EPA/MIKE NELSON Ilustrasi Jamaah Umrah

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Selama bulan suci Ramadhan, jumlah jamaah umrah akan mencapai puncaknya. Sekitar dua juta jamaah umrah dari berbagai belahan dunia akan memenuhi Tanah Suci. Untuk itulah, pemerintah Arab Saudi akan membentuk sebuah tim dengan perwakilan dari semua instansi terkait.

Dilansir di Saudi Gazette, Rabu (9/5), tim tersebut dibentuk untuk menangani situasi darurat dan menyelesaikan keluhan dari jamaah Umrah dan para pengunjung yang mendatangi Masjid Al Haram di Makkah.

Tim tersebut dibentuk berdasarkan arahan dari Wakil Emir Makkah Pangeran Abdullah Bin Bandar, yang juga merupakan wakil ketua Komite Haji Pusat. Pangeran Abdullah mengunjungi Masjidil Haram pada Senin (7/5) lalu untuk meninjau pengaturan menjelang bulan Ramadhan dan meninjau rencana lapangan dari pasukan keamanan untuk mengatur kerumunan jamaah, serta memastikan keselamatan jamaah.

Pangeran Abdullah juga mengunjungi perluasan ketiga Masjid Al Haram. Ia juga berbicara dengan para insinyur dan meninjau rencana untuk menggunakan bagian dari area perluasan untuk ibadah shalat selama Ramadhan.

Selain itu, ia juga mengunjungi jalan Ibrahim Al-Khalil di area pusat sekitar Haram yang panjangnya 600 meter. Jalan tersebut akan memungkinkan jamaah untuk mencapai Masjid Al Haram dengan mudah dan cepat.

Sementara itu, arbiter komersial internasional Fawaz Badri mengatakan, sekitar 3.000 hotel di Makkah telah menyelesaikan semua pengaturan untuk mengakomodasi jamaah dan pengunjung selama Ramadhan. Dia mengatakan, sebagian besar reservasi dibuat di hotel dan apartemen lengkap di area pusat yang dekat dengan Masjid Al Haram.

Menurutnya, tarif hotel bintang lima di daerah pusat bisa naik menjadi 1.500 Saudi Riyal per malam. Sementara itu, hotel-hotel yang jauh dari Masjid Al Haram berkisar 450 Saudi Riyal per malam. 

Terpopuler