REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Osteoporosis adalah sebuah penurunan kadar mineral, khususnya kalsium dalam tulang, sehingga tulang mengalami pengeroposan. Seseorang yang menderita penyakit ini rentan mengalami patah tulang dan harus berhati-hati ketika bergerak.
Beraktivitas saat Ramadhan membutuhkan tenaga ekstra dari biasanya. Berpuasa sembari tetap mengerjakan kegiatan sehari-hari tidak mudah untuk dilaksanakan, terutama bagi penderita Osteoporosis.
Saat bulan Ramadhan, seseorang akan mengerjakan Shalat Tarawih yang memiliki beberapa gerakan. Ketika menjelang lebaran, ia akan sibuk mempersiapkan diri mulai dari makanan hingga membeli pakaian baru. Semua kegiatan itu harus diperhatikan dan tidak boleh berlebihan agar tidak membebani tulang yang akan memperparah kondisi osteoporosis.
Tetapi, Penderita Osteoporosis tidak perlu takut untu berpuasa. Untuk mengatasi gejala Osteoporosis, minumlah obat dan vitamin untuk mencegah perapuhan tulang. Konsumsi makanan atau minuman yang berkalsium tinggi seperti susu, keju, yogurt, bayam dan salmon.
Bagi seseorang di bawah usia 50 tahun, memerlukan 1.000 (mg) kalsium dan 400-800 unit internasional (IU) vitamin D setiap hari. Untuk Usia dia tasa 50 tahun, membutuhkan 1.200 (mg) kalsium serta 800-1000 IU Vitamin D tiap harinya.
Melakukan senam untuk mencegah sendi karatan dan tulang keropos sangat baik untuk memperbaiki tulang yang rapuh.
Selama mengikuti petunjuk di atas dan tidak ada anjuran dokter untuk mengkonsumsi obat lebih dari dua kali sehari, tidak ada alasan bagi penderita osteoporosis untuk tidak berpuasa.
(Buku: Oase Ramadhan Panduan Sehat Selama Ramadhan – Karya: Dr. H. Briliantono M. Soenarwo, SpOT, FICS, MD.PhD, MBA)