KNKT Ingatkan Kualitas Istirahat Sopir Bus Saat Mudik

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Hafil

Jumat 04 May 2018 16:02 WIB

Sebelum memberangkatkan para pemudik, para sopir bus terlebih dahulu diperiksa kesehatannya. Foto: Republika/Aditya Pradana Putra Sebelum memberangkatkan para pemudik, para sopir bus terlebih dahulu diperiksa kesehatannya.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Komite nasional KeselamatanTransportasi (KNKT) mengimbau para pengemudi bus disiplin dalam menjaga kualitas istirahatnya. Terutama,  selama melayani arus mudik dan arus balik Lebaran 2018 nanti.

Hal ini dipandang penting guna menghindariterjadinya kecelakaan lalu lintas, yang dipicu oleh buruknya kualitas istirahat sopir armada angkutan penumpang tersebut.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjonomengatakan, belajar dari masa angkutan mudik lebaran sebelumnya, Jakarta-Blitar harus ditempuh dalam waktu 27 jam, dan satu jam berikutnya berangkat lagi.

"Terus sampai Jakarta istirahat tiga jam, balik lagi ke Blitar. Lalu kapan dia (pengemudi) ini beristirahat," ujar Soerjanto saat menghadiri Uji Guling Standar Internasional UN ECE- R66, di Industri Karoseri Laksana, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (4/5).

KNKT juga mengimbau kepada Kementerian Pariwisata, gubernur, pemerintah daerah maupun kepada pengelola tempat wisata agar menyediakan tempat istirahat yang memadai bagi para sopir bus.

Untuk di Jawa Tengah, di Candi Borobudur,Prambanan, atau Bandungan, sudah seharusnya pemerintah daerah menyediakan fasilitas ini. "Jangan pengemudi tidur di bagasi bus dan besoknya bawa kita, ini tidak baik," kata Soerjanto.

Ia mengungkapkan, jika ada tempatistirahat yang memadai, seperti di Candi Borobudur, saat penumpang bertamasya sopirnya bisa beristirahat dengan enak dan nyaman.

"Setelah para penumpang selesai berwisata, sopir bus sudah segar kembali. Dengan begitu kualitas istiraha tpara sopir bus yang mengangkut wisatawan tersebut juga terjaga," katanya.

Himbauan KNKT untuk menghadapi masa Lebaran nanti, masih jelas Soerjanto, bagaimana disiplin dengan istirahat para pengemudidan kualitas istirahatnya juga baik.

Artinya dia (sopir bus) bisa tidur nyaman, bukannya tidur sekedar nempel di kursi busnya. Karena kalau bus goyang-goyang kualitas istirahatnya juga tidak akan baik.

Ia juga mengakui, sejauh ini fasilitas istirahat sopir bus ini masih minim ketersediaannya. Belum banyak pool perusahaan operator bus yang menyediakan tempat istirahat yang baik bagi sopir.