REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan menjadi bulan yang penuh rahmat. Berbondong-bondong manusia mengerjakan amal ibadah demi mendapat berkah dari Tuhan yang Maha Esa. Amal ibadah yang menyimpan banyak pahala salah satunya adalah Shalat tarawih. Shalat ini dilakukan ketika bulan puasa setelah Shalat Isya.
Bagi penderita nyeri sendi lutut mungkin akan berpikir sedikit kesulitan mengerjakan Shalat Tarawih. Untuk berdiri dan berjalan saja rasanya sulit, sementara jumlah rakaat Tarawih cukup banyak.
Masalah itu seharusnya tidak perlu ditakuti. Dibalik gerakan shalat, terdapat beragam manfaat yang baik untuk pelemasan, peregangan dan penguatan tulang, otot maupun sendi. Ketika shalat, sejak berdiri, rukuk hingga sujud, tulang sendi akan bergerak sedemikian rupa. Jika melakukannya dengan baik dan benar maka akan menyehatkan.
Tetapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi penderita nyeri sendi lutut. Jika nyeri sendi lutut sudah terlalu parah dan tidak bisa banyak bergerak, sebaiknya konsumsi obat dan shalat dengan posisi duduk. Jika tidak dapat mengikuti imam karena gerakah shalat yang cepat, dapat disiasati dengan mengerjakan Shalat Tarawih sendiri. Konsumsi pula makanan yang sehat dan hindari mengkonsumsi soda maupun lemak jahat seperti jeroan.
(Sumber: Panduan Sehat Selama Ramadhan, Dr Briliantono Moenardi Soenarwo