KNRP Serahkan Bantuan untuk Pengungsi Palestina di Lebanon

Rep: mgrol104/ Red: Agung Sasongko

Rabu 02 May 2018 16:31 WIB

Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) menyerahkan bantuan kemanusiaan dari Masyarakat Indonesia untuk pengungsi Palestina yang berada di Lebanon pada tanggal 19-22 April 2018. Foto: Dok KNRP Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) menyerahkan bantuan kemanusiaan dari Masyarakat Indonesia untuk pengungsi Palestina yang berada di Lebanon pada tanggal 19-22 April 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) menyerahkan bantuan kemanusiaan dari Masyarakat Indonesia untuk pengungsi Palestina yang berada di Lebanon pada tanggal 19-22 April 2018. Bantuan diserahkan langsung oleh Ketua Umum KNRP Suripto, didampingi oleh Sekretaris Jendral KNRP Suhartono TB, Ketua Bidang Sosialisasi KNRP Salman Al Farisi, dan Ketua KNRP Wilayah Sumut Sarwedi Hasibuan.

 “Sebelum bulan suci Ramadhan datang, tim kemanusiaan dari KNRP telah menyalurkan bantuan ke pengungsi Palestina di Kamp ‘Ain Al Hilwa, Kamp El Buss, Tajamu’ Al Qosimiyah, Tajamu’ Jalul Bahr, dan Markaz Tahfidz Qur’an di Lebanon,” kata Salman Al Farisi setibanya di Jakarta, jumat (27/4).

 Pada proses penyalurannya KNRP bekerjasama dengan Lembaga Kemanusiaan Al Khair Fund, Human Association for Relief and Develompment (HARD), dan Gazze Destek Dernegi (DGG). Bantuan yang diserahkan berupa Paket Kebutuhan Pokok/Sembako, Paket Hadiah untuk Anak-anak, Santunan Yatim dan Janda, Bantuan Pendidikan, dan Bantuan alat-alat kesehatan serta obat-obatan.

“Adapun penerima manfaat bantuan dari Indonesia yakni keluarga yatim dan janda, anak-anak, serta kafalah untuk tenaga pengajar Qur’an,” terang Salman yang juga lulusan dari Universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir.

Nasib pengungsi Palestina di Lebanon diakui Salman sangat tergantung dari bantuan NGO. Kondisi tempat tinggal mereka tampak semrawut. Namun ditengah keterbatasannya, mereka memiliki semangat keinginan untuk kembali ke tanah air mereka, Palestina.

 

“Mereka walaupun merupakan generasi ketiga yang terusir dari Palestina, mereka memiliki semangat keinginan kembali ke tanah air,” tambah Salman.

"Terima kasih kepada masyarakat Indonesia, atas harapan (hope), senyuman (smile) yang diberikan untuk masa depan (future) rakyat Palestina yang lebih baik lagi. Semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan dengan sebaik-baik balasan," tutupnya.