Memperat Persaudaraan

Red: Agung Sasongko

Ahad 29 Apr 2018 15:54 WIB

Ramadhan Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Umar Mita dalam kajian Ramadhan, di Yayasan Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta, belum lama ini, mengajak umat Islam menyudahi perselisihan. "Kita ingin menjalankan Ramadhan, kehidupan tidak punya rasa dengki kepada sesama orang beriman," ujar ustaz Uma.

Menurut dia, ibadah Ramadhan bukan hanya menahan lapar dan haus. Menahan kebencian kepada orang beriman pun adalah ibadah yang harus dilakukan bagi setiap Muslim.  Ustaz Umar mengatakan, persaudaraan merupakan kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT. Selain itu, Allah memberikan kenikmatan kepada umatnya dengan diturunkannya Alquran sebagai petunjuk. Ditambah dengan kenikmatan sunah yang menjelaskan apa yang disampaikan di dalam Alquran.

Rasulullah SAW, kata Ustaz Umar, selalu mempunyai semangat mempersaudarakan umatnya. Sebagai contoh, saat nabi mempersaudarakan sahabat Umar bin Khattab dan Abu Bakar. Padahal, kedua sahabat tersebut mempunyai karakter yang berbeda. "Walaupun beda, nabi mempersaudarakan para sahabat walau tidak bertemu nasab. Syetan itu tidak senang kalau kita tidak bersaudara," kata ustaz Umar.

Dia berharap umat Islam banyak mengambil pelajaran dari berbagai mejelis taklim yang diikuti dengan mempererat tali persaudaraan. Dia berharap agar ajaran tentang persaudaran diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, menurut Ustaz Umar, umat Islam penting mengetahui penyebab kegagalan terbangunnya ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat. Ustaz Umar mengatakan, ulama menyebutkan sangat banyak faktor penyebab gagalnya terwujudnya ukhuwah Islamiyah. Di antaranya karena seseorang mengultuskan seseorang yang diambil ilmunya.

Itu artinya mereka telah memaksumkan orang diambil ilmunya. "Padahal, hanya Rasulullah yang memiliki kemaksuman. Dia sudah wafat," ujar ustaz Umar menurutkan.

Menurut Ustaz Umar, ketika memaksumkan seseorang, akan mudah membenci orang yang berbeda dengan dirinya. Sebab, kegagalan terbangunnya ukhuwah Islamiyah yaitu tidak memahami penyebab dari adanya perbedaan. Itu menandakan mereka tidak mengetahui penyebab perbedaan pendapat para ulama. Menurut ustaz Umar, perbedaan interpretasi terhadap dalil tertentu yang melahirkan perbedaan pendapat. Selain itu, perbedaan pendapat ulama disebabkan standar dalam penetapan hadis yang juga berbeda. "Kalau kita gak paham, akan melakukan yang melampui batas," kata Ustaz Umar menegaskan.

Persoalan adab atau akhlak pun dapat menjadi penyebab tidak terwujudnya ukhuwah Islamiyah. Menurut ustaz Umar, akhlak juga fondasi utama untuk mencapai tujuan tersebut. Akhlak yang buruk dinilai dapat merusak amal ibadah. Ditambah dengan seseorang yang menganut 'taqlid buta'. Artinya, mereka tidak ingin mendengarkan penjelasan orang lain selain dari kelompoknya itu sendiri. Termasuk banyak yang tidak mengerti tentang musuh Allah SWT. "Kita tidak mengerti banyak musuh Allah yang berusaha merusak agama Islam. Sedangkan, kita bermusuh-musuhan," kata ustaz Umar mengungkapkan.

Terpopuler