REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kepala Kepolisian Resor Banyumas AKBP Azis Andriansyah mengatakan, kepadatan arus balik di jalur selatan Jawa Tengah, khususnya yang melintasi Kabupaten Banyumas mulai berkurang. Padahal, dua hari yang lalu terjadi arus balik yang cukup tinggi sehingga anggota polisi harus bertahan di lapangan hingga Kamis pagi untuk mengurai antrean kendaraan itu.
"Tapi volume arus balik H2+4 Lebaran atau Jumat (30/6) malam, kepadatannya berkurang sehingga pada pukul 00.00 WIB dapat terurai," katanya, Sabtu (1/7).
Kendati demikian, pihaknya tetap mengantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan volume arus balik pada Sabtu (1/7) malam, yang sebelumnya diprediksi sebagai puncak arus balik. Menurut dia, prediksi puncak arus balik tersebut muncul karena Senin (3/7) merupakan hari pertama masuk kerja pascacuti bersama lebaran sehingga tidak menutup kemungkinan pemudik akan memanfaatkan arus balik pada hari Sabtu (1/7) hingga Minggu (2/7) dini hari.
"Kami akan memantau kondisi arus balik di jalur selatan mulai dari wilayah Solo, Yogyakarta, Purworejo, dan Kebumen. Jika terjadi peningkatan, malam ini kami harus siap-siap melakukan pengamanan," katanya.
Kapolres mengatakan, kondisi jalan penghubung jalur selatan Jateng menuju jalur pantura sebenarnya sudah layak. Bahkan, ruas jalan nasional antara Ajibarang, Kabupaten Banyumas, dan Brebes itu lebih layak jika dibanding kondisi tahun-tahun sebelumnya.
Dari sisi kapasitas, volume kendaraan yang melintas di ruas jalan itu melebihi kapasitas riil. "Kendaraan tetap bergerak, tidak menumpuk. Ajibarang yang biasanya macet hingga Karanglewas, tahun ini tidak sampai melebihi Pospam Ajibarang," katanya.
Ia mengakui antrean kendaraan yang terjadi di jalur Ajibarang-Brebes akibat adanya penyempitan ruas jalan (bottle neck) sehingga pihaknya memberlakukan sistem buka-tutup untuk membuka simpul-simpul kemacetan. Disinggung mengenai angka kecelakaan selama arus mudik hingga balik di Banyumas, Kapolres mengaku optimistis jumlahnya turun drastis jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Namun kami belum bisa menyebutkan angkanya, yang pasti turun," katanya.