Kapolri: Jika Macet Parah, Tol ke Luar Jakarta Bakal Ditutup

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bilal Ramadhan

Jumat 30 Jun 2017 22:12 WIB

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) bersama Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek (kanan) dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochamad Iriawan (kiri) melakukan peninjauan arus balik mudik Lebaran 2017 di Gerbang Tol Cikarang Utama, Jawa Barat, Jumat (30/6). Foto: Antara/Rivan Awal Lingga Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) bersama Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek (kanan) dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochamad Iriawan (kiri) melakukan peninjauan arus balik mudik Lebaran 2017 di Gerbang Tol Cikarang Utama, Jawa Barat, Jumat (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arus mudik di Jakarta diprediksi akan terjadi pada Sabtu (1/7) dengan kemacetan yang membayangi pintu masuk Jakarta. Polisi bersama Jasa Marga pun telah menyiapkan sejumlah skenario mulai dari penambahan gardu hingga penerapan contra flow.

Namun, polisi masih memilik skenario khusus apabila kepadatan semakim tidak terkendali. Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebutkan adanya kemungkinan penutupan tol dari dalam kota. Hal itu dipantau polisi melalui dinamika kendaraan yang terjadi di jalur masuk Jakarta, seperti Cikarang.

"Dari Cikarang Utama menuju dalam kota nanti akan diatur dari Cikunir dan pintu tol lain temasuk di dalam kota. Dalam kota kalau memang terjadi kepadatan maka kita akan tutup yang dalam kota," kata Tito di Cikarang Bekasi, Jumat (30/6).

Tito mengungkapkan, jika skenario itu diterapkan, nantinya tol dari dalam kota tidak bisa digunakan untuk kendaraan yang keluar kota. Sepenuhnya tol akan digunakan oleh pemudik arus balik. "Tol hanya untuk menguras keluar saja," kata dia.

Meski demikian, skenario itu tidak akan dilakukan begitu saja. Polisi akan terus memantau perkembangan arus terlebih dahulu di gerbang-gerbang tol menuju Jakarta. "Itu cara bertindak kita kalau memang terjadi skenario kepadatan yang luar biasa," ujar mantan Kapolda Metro Jaya dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme itu.

Terpopuler