REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan pemudik arus balik menuju Jakarta, 31 Gardu tol di Pintu Cikarang Utama, Bekasi pun dikerahkan. Pembukaan ini merupakan hasil koordinasi Polda Metro Jaya dengan Jasa Marga.
"Jasa Marga telah membuka pintu pembayaran atau gate menjadi 31 (Cikarang Utama). Sehingga sisanya sembilan gate ke arah Cikampek," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan saat meninjau Pintu Tol Cikarang Utama, Jum'at (30/6).
Pintu tol itu, maksimal dibuka untuk transaksi pembayaran tunai dan non tunai. Sehingga tidak terpisah antara tunai dan non tunai agar meminimalisasi kepadatan di pintu tol.
"Tentunya nanti kendaraan dari tol Cikampek akan keluar di Cikunir dan Halim. Hasil koordinasi kami dengan wilayah jawa barat, arus sudah mulai padat di Km 66," kata Iriawan lagi.
Bukan hanya di Cikarang Utama, menurut Iriawan, pembukaan pintu tol juga dimaksimalkan di Cikunir dan Halim. "Maksimal ada 16 dari 22 yang ada Cikunir. Di halim juga demikian, kemudian kami tempatkan anggota di sana membantu baik dari lalu lintas dan Sabhara," ujar dia.
Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani mengungkapkan, pembukaan maksimal di pintu tol Cikarang Utama merupakan salah satu bentuk langkah antisipasi mengurai kemacetan. Dia pun memprediksikan 110 ribu kendaraan akan bergerak menuju Jakarta. Namun, dia yakin antrean panjang tidak alan terjadi.
"Karena kita sudah membuka 31 gardu pembayaran dibandingkan tahun lalu hanya 25. Jadi 31 itu, kapasitasnya kalau dibanding empat lajur jauh di atasnya jadi tidak terjadi antrian panjang," kata dia.
"Sebenarnya kita ada cadangan lagi tiga, untuk dialihkan ke cikarang barat 2, jadi sebetulnya 31 plus plus tiga. Tapi sekarang belum dibuka, itu untuk solusi terakhir," kata Desi.
Desi pun optimis jika arus balik menuju Jakarta dapat diuraikan kepadatannya. "Menurut kami akan selalu lancar, jadi prediksi puncak arus balik itu sore sampai malam," ujar dia.