Dishub Jabar Siapkan Sejumlah Lokasi Kantong Parkir Truk

Red: Andi Nur Aminah

Jumat 30 Jun 2017 02:56 WIB

Angkutan truk yang parkir (ilustrasi) Foto: Republika/Wihdan Hidayat Angkutan truk yang parkir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat menyiapkan sejumlah tempat di ruas Jalan Arteri Utara, Tengah, maupun Selatan sebagai lokasi kantong parkir kendaraan angkutan barang yang melintas pada puncak arus balik yaitu pada Jumat (30/6) hingga Ahad (2/7). "Kementerian Perhubungan telah menambah waktu pembatasan untuk truk pengangkutan barang hingga Senin (3/7). Tapi, kami tetap menyiagakan lokasi-lokasi kantong parkir bagi truk yang terlanjur melintasi wilayah Jawa Barat untuk mengurai kepadatan arus balik Lebaran 2017," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik di Pos Terpadu Dinas Perhubungan Jawa Barat di Cikopo, Purwakarta, Kamis (29/6) malam.

Lokasi-lokasi kantong parkir di Jalan Arteri Utara Jawa Barat mulai Palimanan Cirebon adalah Tegalkarang Cirebon, Losarang Indramayu, Haurgeulis Indramayu, dan Sukamandi Subang. Sedangkan lokasi kantong parkir Jalan Arteri Selatan Jawa Barat antara lain berada di Cikamuning Sumedang, Cikalong Bandung, Plered Purwakarta, dan Cikopo Purwakarta.

"Jika antrean kendaraan masih padat hingga Cikarang Utama atau kilometer 66. Kami akan mengarahkan angkutan barang untuk tidak lewat jalur tol," kata Dedi.

Sebelumnya, Dedi mengharapkan masyarakat yang akan melintasi wilayah Jawa Barat menuju Jakarta ataupun kota lain di sekitarnya untuk menghindari puncak arus balik pada Jumat (30/6) hingga Ahad (2/7). Dinas Perhubungan Jawa Barat mencatat kendaraan arus balik Lebaran 2017 yang melintasi wilayah Utara, Tengah, dan Selatan Jawa Barat sejak Senin (26/6) hingga Rabu (28/6) mencapai 713.181. Jumlah itu lebih rendah dibanding arus balik hingga H+2 Lebaran 2016 yang mencapai 1.063.135 kendaraan.

"Arus mudik dan balik pada 2017 dengan kendaraan di jalan lebih rendah dibanding 2016 karena masyarakat lebih memilih kembali ke kampung halaman mereka menggunakan kereta api atau pesawat terbang," kata Dedi.

Terpopuler