Hadapi Arus Balik, Menhub Imbau Pemudik Jalan H+3

Rep: Dea Alvi/ Red: Ilham Tirta

Rabu 28 Jun 2017 13:28 WIB

Menteri Perhubungan Darat Budi Karya Sumadi Foto: ROL/Havid Al Vizki Menteri Perhubungan Darat Budi Karya Sumadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambangi NTMC milik Korlantas Polri, Selasa (27/6). Hal ini dilakukan guna mengecek langsung sekaligus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait soal antisipasi lonjakan kepadatan arus balik kendaraan yang diperkirakan akan terjadi pada Sabtu (1/7) dan Ahad (2/7).

Budi mengecek situasi lalu lintas di lima titik kemacetan seperti Nagreg-Jawa Barat, Bakauheuni-Lampung, Cikopo-Jawa Barat, Gringsing-Jawa Tengah, dan Mengkreng-Jawa Timur saat tiba di NTMC. Dia mengatakan, telah memberikan catatan bagi semua titik-titik yang kemungkinan akan terjadi kemacetan.

Dia mengaku telah berdiskusi banyak pihak untuk melakukan manajemen pembagian waktu arus balik. "Kita tahu bahwa kecenderungan (masyarakat) semuanya ingin tanggal 1 dan 2 Juli. Tapi pada tanggal 1 dan 2 Juli semua akan menumpuk. Saat itu, truk juga sudah beroperasi penuh,” kata Budi melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (28/6).

Dia mengimbau kepada seluruh pemudik untuk bisa kembali pada Kamis (29/6), atau H+3 Lebaran. Budi juga mengingatkan pemudik penguna angkutan bus untuk menggunakan bus yang telah lolos pengujian. Sebelumnya, Budi telah meminta kepada pihak kepolisian untuk menindak bus-bus yang tidak menggunakan stiker.

“Berkaitan dengan bus yang tidak laik jalan, saya sampaikan kepada semua Kapolda, Kapolres, Direktur Lantas untuk menindak bus yang tidak menggunakan stiker,” ujarnya.

Budi juga mengimbau pemudik khususnya pemudik sepeda motor memanfaatkan kuota mudik gratis dengan kapal laut dengan titik keberangkatan di Semarang, Jawa Tengah tujuan Jakarta. "Saat ini kuotanya masih tersisa 70 persen," kata dia.

Pemudik yang menggunakan angkutan pribadi diimbau tidak berlama-lama di rest area, maksimal selama 30 menit. Jika lebih dari 30 menit, akan terjadi penyempitan jalan yang bisa menimbulkan kemacetan panjang di ruas tol.

"Kepada pemudik, ada case dimana banyak yang ingin istirahat dan berlama-lama, saya mengimbau pemudik tidak berlama-lama di rest area, dianjurkan cukup 30 menit saja, jangan kita mementingkan diri sendiri, gunakan waktu sesingkat-singkatnya karena tempat itu akan digunakan pengguna jalan lain," kata Budi.

Budi mengaku telah berkomunikasi dengan Kapolri dan pengelola jalan tol agar baik dari Kepolisian dan pengelola jalan tol melakukan manajemen pengelolaan untuk membatasi kendaraan yang berhenti terlalu lama di rest area. Dalam kunjungannya, dia menyampaikan apresiasi kepada jajaran Kepolisian yang telah menciptakan angkutan mudik berjalan lancar dan tertib. Dia berharap kondisi ini terus ditingkatkan pada masa arus balik.

Kepala Bagian Ops Korlantas Polri Kombes Benyamin menyampaikan rencana akan diberlakukan contra flow pada kilometer 68 sampai kilometer 40. "Masalah contra flow arus balik, rencananya kilometer 68 sampai kilometer 40. Ini untuk hindari rest area di km 42, 52, 62. Jadi kita loloskan itu, terutama dari arah Tol Cipali. Kalau dari arah Cipularang tidak bisa," kata Benyamin.

Pihaknya juga akan membebaskan pembayaran di Gerbang Tol Cikarang Utama jika antrian ke arah Jakarta sudah mencapai 5 kilometer. "Enggak ada skenario buang ke arteri di arus balik. Apabila di Cikarang Utama sampai dengan 5 kilometer ekornya (kemacetan), baru kita loloskan tak berbayar sampai itu mencair. Setelah cair, dikembalikan seperti semula. Lihat volume juga," pungkas Benyamin.

Terpopuler