REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Polisi Ahmad Dofiri mengimbau pemudik mengikuti arahan petugas pengamanan Lebaran 2017 jika melintasi tanjakan 'Cino Mati' atau jalur yang menghubungkan Pleret dengan Dlingo Kabupaten Bantul.
"Kalau kita lihat jalur ini tikungannya tajam dan tanjakannya luar biasa sehingga imbauan saya kalau tidak tahu medan ikuti imbauan petugas di bawah," kata Kapolda DIY di sela meninjau arus lalu lintas di tanjakan Cino Mati Bantul, Selasa.
Menurut Kapolda, sebagaimana informasi yang diterima dari relawan yang bertugas mengamankan di jalur Cino Mati, jalur tersebut kalau dilihat dari peta atau maps merupakan akses terdekat ke objek wisata Mangunan Dlingo yang saat ini sedang terkenal.
Dengan begitu, kata Kapolda, pemudik maupun wisatawan dari luar daerah cenderung memilih jalur itu karena selain bisa menghemat waktu, jalur tidak terlalu padat kendaraan, namun kondisi medan sangat membahayakan bagi pengendara yang tidak tahu medan.
"Jangan karena melihgat di maps lalu menerobos ke atas, kalau kondisi tidak padat tidak masalah dan ancang-ancangnya cukup, tetapi kalau padat tidak akan bisa naik lagi," kata Kapolda.
Oleh sebab itu, kata Kapolda, mengikuti arahan dari petugas pengamanan Lebaran baik relawan maupun personel dinas perhubungan yang menjaga kawasan jalur itu sangat penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan misalnya kecelakaan.
"Kalau padat kendaraan tidak akan bisa naik ke atas meski memakai gigi kecil, kalau seperti itu kan bisa turun lagi kendaraan, dan membahayakan," katanya.
Apalagi, sesuai informasi yang dia terima, banyak kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, yang tidak kuat menanjak sehingga harus dibantu didorong oleh para relawan dari berbagai komunitas yang mengamankan jalur "Cino Mati" selama Lebaran.
"Beruntung ada relawan yang siaga di sini," kata Kapolda DIY yang sempat membantu mendorong mobil pemudik dari luar kota akibat tidak kuat melewati tanjakan itu.