REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Tengah menyatakan hingga saat ini arus balik Lebaran 2017 belum terasa. "Prediksi saya mulai 1 Juli arus balik baru akan terasa mengingat tanggal 3 Juli kan baru mulai hari kerja," kata Wakil Ketua Organda Jawa Tengah Dedi Sudiardi di Semarang, Selasa (27/6).
Ia mengatakan jika pada puncak arus mudik lalu jumlah penumpang yang masuk ke Jawa Tengah mencapai 70 ribu penumpang per hari, pada arus balik mendatang jumlahnya bisa meningkat sebesar lima persen. "Biasanya jumlah penumpang pada arus balik akan lebih besar karena banyak yang bawa saudara atau teman untuk mengadu nasib ke kota-kota besar," katanya.
Menghadapi peningkatan jumlah penumpang tersebut, pihaknya sudah mengimbau pengelola angkutan umum untuk mempersiapkan armada cadangan. Armada cadangan yang disiapkan baik bus pariwisata maupun bus cadangan antar kota dalam provinsi (AKDP) dan antar kota antar provinsi (AKAP).
Mengenai asal pemudik, Dedi mengatakan lebih dari setengah jumlah pemudik yang masuk ke Jawa Tengah berasal dari Jawa Barat dan DKI Jakarta. Mengenai pelayanan infrastruktur selama arus mudik, katanya, dalam kondisi baik dan jauh lebih baik dibandingkan dengan arus mudik pada Lebaran tahun lalu. "Kalau pada arus mudik tahun ini memang sempat ada kemacetan di jalan tol Brebes tetapi hanya sekitar 1 kilometer," katanya.
Untuk ketersediaan bahan bakar, dia mengatakan, juga dalam kondisi baik. Dedi mengatakan banyak angkutan umum yang memanfaatkan "SPBU mobile" untuk pengisian bahan bakar. "Pada dasarnya hampir semua aspek sudah lebih baik dibandingkan tahun lalu. Mudah-mudahan pada arus balik mendatang tingkat kemacetan relatif lebih rendah karena hari libur kan masih panjang," katanya.