REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Pada H+1 lebaran, jalur utama Pantura Subang masih diramaikan dengan kendaraan pemudik. Pemudik roda dua mendomininasi jalur tersebut. Namun, kendaraan roda empat berplat B juga banyak melintasi jalur nasional itu. Kendaraan pemudik ini berbaur dengan kendaraan penduduk lokal yang hendak bersilaturahim maupun berwisata.
Rohim Kusmayadi (35 tahun), pemudik asal Kabupaten Brebes, Jateng, mengatakan, dirinya sengaja memilih mudik pada H+1 ini. Dengan harapan jalannya lancar. Akan tetapi, sejak dari Bekasi hingga pantura Subang, ternyata banyak pemudik lainnya yang melintasi jalur ini.
"Saya pikir sudah sepi pemudik. Ternyata, yang mudik masih banyak," ujarnya, saat ditemui Republika.co.id saat beristirahat di kawasan Ciasem, Senin (26/6).
Meskipun jalur pantura diramaikan dengan pemudik, lanjutnya, pada umumnya arus lalu lintas lancar. Bahkan, Rohim bisa melaju dengan kecepatan 80 kilometer per jam. Namun, di sejumlah titik, kecepatan kendaraannya harus dikurangi. Karena, ada aktivitas warga lokal.
Seperti di Subang, di setiap perempat seperti di Pasar Ciasem, laju kendaraan harus dikurangi. Sebab, banyak warga yang menyebrang jalan. Lalu, di Jembatan Ciasem juga, kecepatannya dikurangi. Karena, adanya aktivitas warga setempat yang meminta-minta.