Pemudik Masih Ramaikan Pulo Gebang

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Ilham Tirta

Senin 26 Jun 2017 17:40 WIB

Terminal Pulo Gebang. (ilustrasi). Foto: dpd Terminal Pulo Gebang. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemudik masih ramai di Terminal Pulo Gebang pada hari kedua Lebaran, Senin (26/6). Mereka kebanyakan menuju ke Pekalongan, Jawa Tengah. Sementara, arus balik belum terlihat sama sekali.

Kepala Operasional Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Novi Esa Pinem mengungkapkan, arus balik biasanya akan ramai pada H+5 Lebaran. "Kalau sekarang belum lah, apalagi yang dari Sumatera, pasti belum ada. Malah masih banyak yang mudik," ujar dia saat dihubungi, Senin (26/6), siang.

Berdasarkan data Terminal Pulo Gebang, pada hari H Lebaran, Ahad (25/6) saja, jumlah pemudik yang berangkat mencapai 6.098 orang. Ini berbanding jauh dengan penumpang yang datang, hanya berjumlah 406 orang. Sementara pada puncaknya arus balik, penumpang yang datang bisa mencapai ribuan.

"Hari ini saja, Senin (26/6), masih banyak pemudik yang berangkat dari sini. Jadi arus balik, diprediksi masih nanti lah," kata Novi. Ia menjelaskan, bus-bus pengangkut terkadang mengalami keterlambatan karena mengalami kemacetan saat akan kembali ke Jakarta.

Novi menjelaskan, sejauh ini pemudik rata-rata mengeluhkan keterlambatan datangnya bus. Bahkan, di antara mereka ada yang meminta untuk mengembalikan tiket mereka. Dan Terminal Pulo Gebang tidak memiliki armada tambahan bus pariwisata, itupun juga karena penumpang yang menolak naik bus lain.

"Tergantung dari PO masing-masing ya, mau pakai armada bus pariwisata atau tidak. Karena terkadang penumpangnya juga yang tidak mau naik bus lain. Jadi ya kami persilahkan penumpang memilih, kemarin pas lagi penuh-penuhnya, sampai ada yang menginap," kata dia.

Terkait calo tiket, Novi menjelaskan, semua calo sudah diamankan, yang ada hanyalah petugas PO yang menggunakan seragam dan menarik penumpang untuk memilih PO. Kalaupun tampang para petugas PO sangar, kata dia, karena mereka berasal dari Terminal Pulo Gadung yang sudah terbiasa keras.

"Kami selalu bina para petugas PO itu kok. Kalaupun ternyata masih ada yang menawarkan tiket dengan harga yang tidak wajar, kami himbau warga untuk segera pergi saja. Dan mereka yang sangar, sudah kita bina, tapi kan karena sudah pembawaan mereka dari Terminal Pulo Gadung yang keras itu kan jadi masih kebawa sampai di sini," kata dia.

Ke depannya, menurut Novi, para petugas PO yang sangar bisa berubah perlahan. Masyarakat diminta untuk tetap bersabar dan bisa tetap nikmati bus serta tau cara mengantisipasi keadaan Terminal Pulo Gebang, mengingat beberapa terminal sudah ditutup keberadaannya.

Terpopuler