REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Pedagang musimam yang berada di sepanjang jalur Pantura, Subang, Jabar, mengeluhkan penurunan omzet selama arus mudik 2017. Pasalnya, pemudik yang melintasi jalur utama pantura ini mengalami penurunan.
Maemunah (52 tahun), pedagang asal Desa Gempol Sari, Kecamatan Patokbeusi mengatakan, arus mudik sekarang pengendara roda dua maupun roda empat tak banyak yang beristirahat. Selain itu, yang melintasi panturanya juga mengalami penurunan. Sehingga, pengendara yang jajan juga ikut turun.
"Dampaknya penghasilan pedagang juga menurun," ujarnya, kepada Republika.co.id, Senin (26/6).
Maemunah menyebutkan, tahun-tahun sebelumnya biasanya mie instan kemasan yang dijualnya habis 10 dus. Satu dus-nya berisi 24 bungkus. Harga jualnya Rp 7.000 per bungkusnya. Akan tetapi, selama arus mudik tahun ini baru terjual dua dus.
Pedagang lainnya, Wahyudin (43 tahun), membenarkan bila omzetnya saat arus mudik 2017 ini menurun. Penurunannya sampai 50 persen. Lebaran sebelumnya, dalam sehari bisa menghasilkan Rp 500 ribu. Tetapi, sekarang, paling laris manis hanya Rp 200 ribu. "Sepi, jualan arus mudik sekarang," ujarnya.