Puasa dan Idul Fitri Menjadi Wasilah Meneguhkan Keberagaman

Rep: Yulianingsih / Red: Reiny Dwinanda

Ahad 25 Jun 2017 07:55 WIB

Haedar Nasir Foto: ROL Haedar Nasir

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyerukan agar puasa dan Idul Fitri bagi umat Islam dapat menjadi wasilah atau jalan meneguhkan keberagaman yang fitri atau hanif (lurus). 

"Dengan puasa dan Idul Fitri, setiap Muslim menjadi insan beragama secara bersih dan lurus. Jiwanya sepenuhnya lurus bertauhid kepada Allah dan ihsan kepada manusianya," ujarnya saat menjadi khatib sholat Idul Fitri di Lapangan Karang Kotagede, Yogyakarta, Ahad (25/6).

Haedar mengingatkan agar umat Islam tidak berhenti mempelajari Islam di kulit terluarnya. Beragama haruslah dijalani dengan kesejatian, yakni menembus hakikat atau esensi.

 "Jika setiap Muslim menjalankan Islam dengan konsisten seperti itu maka mereka benar-benar menjadikan Islam sebagai pedoman hidup yang utuh dan menyeluruh," katanya.

Baca juga: Haedar Nasir Imami Shalat Id di Lapangan Karang Kotagede

Haedar menjelaskan, ketika manusia beragama dengan bersih maka akan lurus hidupnya. Segala aspek kehidupannya akan menjadi semata karena Allah. Dengan begitu, manusia tidan akan bersekutu dengan apapun. 

"Insan Muslim tidak akan mendewakan dan membudakkan diri pada tahta, kekuasaan dan segala pesona dunia," ujarnya.

 Hader mengatakan beragama secara fitri dan hanif harus konsisten antara kata dan perbuatan. "Beragama yang ikhlas akan membebaskan  diri dari sangkar besi kejumudan, keangkuhan, nifaq, dan kenaifan," ujarnya.

Terpopuler