REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyerukan agar puasa dan Idul Fitri bagi umat Islam dapat menjadi wasilah atau jalan meneguhkan keberagaman yang fitri atau hanif (lurus).
"Dengan puasa dan Idul Fitri, setiap Muslim menjadi insan beragama secara bersih dan lurus. Jiwanya sepenuhnya lurus bertauhid kepada Allah dan ihsan kepada manusianya," ujarnya saat menjadi khatib sholat Idul Fitri di Lapangan Karang Kotagede, Yogyakarta, Ahad (25/6).
Haedar mengingatkan agar umat Islam tidak berhenti mempelajari Islam di kulit terluarnya. Beragama haruslah dijalani dengan kesejatian, yakni menembus hakikat atau esensi.
"Jika setiap Muslim menjalankan Islam dengan konsisten seperti itu maka mereka benar-benar menjadikan Islam sebagai pedoman hidup yang utuh dan menyeluruh," katanya.
Baca juga: Haedar Nasir Imami Shalat Id di Lapangan Karang Kotagede
Haedar menjelaskan, ketika manusia beragama dengan bersih maka akan lurus hidupnya. Segala aspek kehidupannya akan menjadi semata karena Allah. Dengan begitu, manusia tidan akan bersekutu dengan apapun.
"Insan Muslim tidak akan mendewakan dan membudakkan diri pada tahta, kekuasaan dan segala pesona dunia," ujarnya.
Hader mengatakan beragama secara fitri dan hanif harus konsisten antara kata dan perbuatan. "Beragama yang ikhlas akan membebaskan diri dari sangkar besi kejumudan, keangkuhan, nifaq, dan kenaifan," ujarnya.