Wisatawan Asing Ikut Pawai Takbiran di Lombok

Red: Israr Itah

Sabtu 24 Jun 2017 23:31 WIB

Pawai pada malam takbiran. (ilustrasi) Foto: Republika/Edi Yusuf Pawai pada malam takbiran. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK  -- Sedikitnya tujuh wisatawan asing menyempatkan diri mengikuti pawai takbiran merayakan Idul Fitri 1438 Hijriyah di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (24/6) malam.

"Dari 20 wisatawan asing yang konfirmasi ke panitia, hanya tujuh orang yang ikut serta," kata Ketua Karang Taruna Desa Senggigi, Mastur, di Lombok Barat, usai mengikuti pawai takbiran.

Ia menyebutkan tujuh wisatawan asing tersebut berasal dari Amerika Serikat, Belanda, Prancis, dan Selandia Baru. Mereka merupakan tamu yang menginap di Hotel Puri Mas di kawasan wisata Senggigi.

Para turis dari Eropa itu tampak antusias mengikuti jalannya pawai takbiran dengan mengenakan pakaian rapi dan penutup kepala selendang seadanya. Mereka berbaur dengan warga lokal.

Namun, kata Mastur, wisatawan mancanegara itu hanya bisa berpartisipasi hingga Pasar Seni Senggigi, sedangkan pawai takbiran berakhir di Kantor Desa Senggigi.

"Tapi tidak apa-apa. Bagi kami selaku panitia, kehadiran mereka sudah sangat berarti," ujarnya.

Mastur berharap, para turis asing itu menceritakan pengalamannya kepada keluarga dan teman-temannya bahwa pawai takbiran Idul Fitri bersama umat Muslim di Pulau Lombok meriah dan damai.

"Kami ingin para wisatawan asing itu tahu bahwa pawai takbiran umat Muslim di Lombok penuh dengan keberagaman dan kedamaian," ucapnya.

Pria yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pariwisata Islami Indonesia (APII) Kabupaten Lombok Barat itu, mengatakan pawai takbiran di Desa Senggigi, digelar secara mandiri.

Para pengurus remaja masjid membiayai sendiri pembuatan miniatur masjid dan lampion, sedangkan pengurus Karang Taruna Desa Senggigi membiayai pelaksanaan kegiatan.

Mastur menambahkan pawai takbiran sebagai bagian dari upaya menggalakkan pariwisata halal NTB tersebut diikuti 700 peserta.

Mereka tidak hanya berasal dari unsur remaja masjid, tetapi juga anak-anak dan orang tua dari empat dusun di Desa Senggigi.

"Pawai takbiran yang kami gelar juga menjadi perhatian para wisatawan asing yang menginap di Senggigi. Mereka cukup antusias menonton bersama seribuan warga," kata Mastur. 

Terpopuler