Ini Pandangan KH Ma'ruf Amin tentang Takbir Keliling

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto

Sabtu 24 Jun 2017 21:30 WIB

Umat Muslim mengikuti pawai takbir keliling (ilustrasi). Foto: Andreas Fitri Atmoko/Antara Umat Muslim mengikuti pawai takbir keliling (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin, menekankan, kalau takbir keliling ialah tradisi yang bagus. Termasuk, jika ada yang ingin melakukan takbir keliling menggunakan kendaraan.

"Sepanjang tidak mengganggu dan tidak menimbulkan keributan atau kegaduhan," kata Ma'ruf yang ditemui usai sidang isbat penetapan Idul Fitri 1438 Hijriah, Sabtu (24/6).

Ia melihat, takbir sejak dulu sudah jadi tradisi yang bagus, kecuali memang ada yang dikhawatirkan. Tapi, sejauh yang ia pahami, takbir tidak menimbulkan masalah dan jadi kegiatan yang biasa saja dan malah bagus karena sambil bertakbir.

Ma'ruf berharap, Idul Fitri dapat mengembalikan umat kepada kesucian setelah berpuasa selama sebulan, dan dapat semangat yang baru. Karenanya, ia berpesan agar masyarakat senantiasa menjaga kesucian Ramadhan sampai setelahnya.

"Karena itu, sebaiknya kesucian Ramadhan itu dipertahankan dengan ditingkatkan di luar Ramadhan," ujar Ma'ruf.

Terpopuler