REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Sejumlah pemudik menggunakan berkendaraan sepeda motor yang melintasi jalur mudik Semarang-Solo dan jalan alternatif Semarang-Temanggung pada H-1 Lebaran 2017, Sabtu (24/6), masih ada yang berboncengan lebih dari dua orang.
Rata-rata mereka membawa anak usia di bawah lima tahun. Namun, polisi yang mengatur arus lalu lintas di depan Pasar Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, terlihat membiarkan atau tidak ada yang menyetop mereka untuk tidak melanjutkan perjalanan.
Polisi itu tampak sibuk mengurai kemacetan arus lalu lintas di depan Pasar Ungaran. Namun, arus mudik dari Semarang-Solo atau Semarang-Yogyakarta sempat terganggu dengan sejumlah kendaraan yang akan berbelok arah dari Solo di depan pasar tersebut.
Sementara itu, pemudik yang menuju Temanggung via Bandungan, sempat terhenti di depan Pasar Jimbaran dan Pasar Bandungan karena sebagian badan jalan untuk tempat parkir sejumlah kendaraan angkutan barang. Pantauan di sejumlah jalur alternatif, mulai Sabtu pagi hingga sore, pemudik yang melintasi jalur tersebut relatif sepi, baik yang lewat Kaloran maupun pertigaan belok kiri setelah Pasar Sumowono menuju Pasar Bedono.
Agus Sridiyanto, pengemudi yang mengantarkan pemudik ke Pare Kabupaten Tamanggung melalui Kaloran, sempat tersendat di depan Pasar Kranggan. "Jalan relatif bagus dan lalu lintasnya lancar," kata Agus, warga Ungaran, Kabupaten Semarang.
Sementara itu, Tego, pengendara asal Magelang, lebih memilih jalur alternatif via Desa Bedono, tepatnya depan Pasar Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang setelah melintasi jalan Yogyakarta-Semarang.
"Jika arus lalu lintas dari Yogyakarta menuju Semarang padat, biasanya kalau naik mobil, saya melintasi jalur alternatif depan Pasar Bedono. Namun, pada hari ini saya naik sepeda motor memilih jalur ini meski arus lalu lintas tidak begitu padat," katanya.