REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Puncak mudik di Tol tol Solo Kertosono (Soker) ruas Solo-Ngawi terjadi pada dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri atau pada Jumat (24/6). PT Solo Ngawi Jaya mencatat 4.357 kendaraan melintas di ruas tersebut dari dua pintu masuk.

“Kendaraan pemudik yang mengakses mengalami kenaikan 40 persen dibandingkan hari-hari sebelumnya. H-2 yang paling banyak melintas tol Solo Ngawi,” tutur Kepala Satgas Lebaran PT Solo Ngawi Jaya Farid Aziz, Sabtu (24/6).

Dia memerinci sebanyak 2.407 kendaraan berasal dari arah Jogja, Klaten yang masuk melalui pintu Klodran. Sebanyak 1.950 kendaraan lainnya merupakan pemudik dari arah Semarang, yang masuk melalui pintu Ngasem.

Farid mengatakan kebanyakan pemudik yang melintasi tol Soker ruas Solo-Ngawi keluar di pintu Widodaren atau menuju Ngawi-Madiun dan daerah sekitarnya. Namun, banyak pula yang pemudik yang memilih berbelok melalui jalan-jalan perdesaan.

Hal ini disebabkan tol Soker ruas Solo Ngawi masih dalam tahap pembangunan sehingga banyak jalan pedesaan yang masih terhubung dengan jalur alternatif tersebut.

Menurut Farid peningkatan jumlah kendaraan karena gencarnya sosialisasi bahwa tol Soker ruas Solo-Ngawi bisa dilintasi sebagai jalur alternatif. “Kebanyakan pemudik dari luar kota dan menuju Jawa Timur,” kata dia.

Memasuki H-1 lebaran, kendaraan pemudik yang melintasi tol Solo Kertosono (Soker) ruas Solo-Ngawi masih ramai. Pantauan Republika pada Sabtu (24/6) pagi, kendaraan pemudik yang hendak melalui jalur alternatif tersebut melalui pintu Ngasem, Colomadu atau arah Semarang masih terlihat ramai.

Meskipun volume kendaraan pemudik di pintu Ngasem tak sepadat seperti pantauan arus pada H-2 atau Jumat (23/6). Begitu pun di pintu masuk Klodran , arus kendaraan dari arah Jogja Klaten lebih menurun dibanding kemarin. 

Terpopuler

Halal Bihalal BMH, Santri Diingatkan Pentingya Membangun Kejujuran dan Disiplin

26 April 2024, 22:17