H-1 Lebaran, Kepadatan Kendaraan di GT Palimanan Berkurang

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bayu Hermawan

Sabtu 24 Jun 2017 14:32 WIB

Sejumlah kendaraan pemudik memadati gerbang tol Cipali-Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (22/6). Foto: Republika/Prayogi Sejumlah kendaraan pemudik memadati gerbang tol Cipali-Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Kepadatan arus lalu lintas di Gerbang Tol (GT) Palimanan mulai berkurang pada H-1 lebaran. Namun jumlah kendaraan yang melintas masih terhitung padat. Kendaraan yang tak mendapatkan tempat di rest area pun diimbau untuk beristirahat di luar area tol Cipali.

"Secara jumlah sedikit berkurang, namun volume lalu lintas di H-1 masih tetap padat. Jumlah kendaraan yang melintas keluar dan masuk tol Cipali melalui GT Palimanan hingga pagi ini masih mencapai lebih dari tiga kali jumlah normal," ujar Wakil Presiden Direktur PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Firdaus Azis, Sabtu (24/6).

Azis menerangkan, jumlah kendaraan yang mengarah ke Jawa ada sebanyak 61.835 unit hingga pukul 06.00 WIB pagi ini. Angka tersebut lebih rendah empat persen dari hari sebelumnya yang mencapai 64.875 unit kendaraan.

Secara total, jumlah kendaraan yang masuk maupun jeluar GT Palimanan ada 78.391 unit kendaraan.Ia juga memberikan imbauan kepada para pengemudi yang hendak istirahat berkendara.

Kemacetan yang terjadi di jalan tol sejak kemarin kerap terjadi akibat banyaknya kendaraan yang beristirahat di bahu jalan. Untuk itu, Azis menyarankan, sebaiknya beristirahat di luar area Tol Cipali apabila tak mendapat ruang di rest area.

"Pengemudi bisa masuk lagi ke Tol Cipali. Tarif tolnya jika ditotal akan getap sama saat dihitung jumlah yang mesti dibayarkan di GT Palimanan Utama," jelasnya.

Berdasarkan keterangan General Manager PT. LMS Suyatno, kepadatan yang terjadi di tol Cipali tadi malam disebabkan oleh kendaraan yang istirahat di bahu jalan. Kendaraan-kendaraan itu menghalangi jalur bahu jalan yang digunakan oleh kendaraan lain karena situasi jalan padat.

"Harusnya hanya dua lajur. Jadi mereka yang memakai lajur bahu jalan itu terhambat oleh kendaraan yang berhenti di bahu jalan. Jadi terjadi penyepitan lagi jadi dua lajur," ujar Suyatno melalui sambungan telepon kepada Republika, Jumat (23/6) malam.

Penyempitan lajur kendaraan seperti itu sebelumnya sudah disinggung oleh Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto. Ia mengatakan, hal seperti itu tak boleh dibiarkan.

"Setelah Cikampek ada rest area, ada yang kecil dan yang besar. Yang kecil itu sudah penuh dan ditutup. Mungkin yang tak kebagian istirahat direst area itu berhenti di bahu jalan. Ini salah satu hal yang tak boleh dibiarkan," ujar Pudji di Pos Terpadu Exit Tol Brebes Timur, Jumat (23/6).

Terpopuler