Penjual Selongsong Ketupat Ramaikan Sudut-Sudut Yogyakarta

Red: Yudha Manggala P Putra

Sabtu 24 Jun 2017 06:50 WIB

Sejumlah pedagang musiman penjual kulit ketupat tengah menganyam pelepah daun kelapa menjadi kulit ketupat di kisaran pasar Bendungan Jago Jakarta, Kamis (22/6). Foto: Republika/Darmawan Sejumlah pedagang musiman penjual kulit ketupat tengah menganyam pelepah daun kelapa menjadi kulit ketupat di kisaran pasar Bendungan Jago Jakarta, Kamis (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Para penjual selongsong ketupat dari berbagai daerah mulai ramai bermunculan di beberapa sudut Kota Yogyakarta, dua hari menjelang perayaan Idul Fitri 1438 Hijriah.

"Berjualan selongsong ketupat selalu saya lakukan setiap tahun apalagi sampai sekarang peminat ketupat di Yogyakarta masih banyak," kata seorang penjual selongsong ketupat asal Sentolo, Kulon Progo, Agus (32) di Jalan AM Sangaji, Kota Yogyakarta, Jumat (24/6).

Menurut Agus, harga selongsong ketupat dijual Rp7.000 per ikat yang masing-masing ikat terdiri atas sepuluh buah selongsong ketupat. Sedangkan untuk daun kelapa muda atau janur, ia jual Rp 3.000 per sepuluh helai.

Disebutkannya, harga jual selongsong ketupat terpaksa diturunkan dibanding lebaran tahun lalu yang masih dijual Rp 10.000 per ikat karena jumlah penjual selongsong ketupat di Yogyakarta semakin banyak. "Sekarang teman-teman yang berjualan semakin banyak sehingga mau tidak mau saya turunkan harganya," kata Agus.

Permintaan masyarakat terhadap selongsong ketupat diperkirakan akan semakin meningkat hingga sehari menjelang lebaran.

Agus yang telah berjualan mulai pukul 06.30 WIB berniat menginap di sepanjang Jalan AM Sangaji yang tidak jauh dari Tugu Yogyakarta itu. "Selama dua hari ini mudah-mudahan habis," kata Agus yang berjualan bersama belasan penjual selongsong ketupat lainnya.

Selain di Jalan AM Sangaji, belasan penjual selongsong ketupat dan janur juga dapat dijumpai di trotoar sisi kiri dan kanan jalan kawasan Puro Paku Alaman, dan Pasar Sentul, Kota Yogyakarta.

Pujiningsih (45) penjual selongsong ketupat di kawasan itu juga mengaku akan menginap selama dua hari untuk berjualan ketupat di trotoar jalan raya kawasan Puro Pakualaman itu.

Dari hasil penjualan ketupat selama sehari mulai pukul 07.00 hingga pukul 16.00 WIB, Pujiningsih mengaku mendapatkan laba Rp 150.000. "Jumlah itu lebih rendah jika dibandingkan tahun lalu. Kalau tahun lalu sehari bisa Rp 250.000," kata warga Pajangan, Kabupaten Bantul itu.

Sebagaimana Agus, Pujiningsih menganggap berjualan ketupat merupakan rutinitas tahunan setiap menjelang Lebaran. "Setahun sekali pasti jualan di sini," kata dia yang mengaku datang bersama-sama warga Pajangan lainnya.

Terpopuler