REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Suasana arus mudik mulai terasa di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, pada Rabu,(21/6). Hal itu terlihat dari banyaknya kendaraan plat B yang berlalu-lalang di sekitar Pelabuhan Merak.
Meskipun jumlah kendaraan belum terlihat terjadi kepadatan di sepanjang jalur masuk kapal, namun perlahan-lahan pemudik pejalan kaki yang turun dari Terminal Terpadu Merak sudah mulai berdatangan memasuki tempat penjualan loket kapal.
Mereka datang dari berbagai daerah. Ada yang berasal dari Jakarta, Bandung, Sukabumi, hingga Yogyakarta.
Sesampainya di loket tambahan Pelabuhan Merak, beberapa orang berseragam dan bertopi oranye tampak menyambut para pemudik. Senyum tersungging di bibir orang-orang berseragam dan bertopi oranye ini.
Ketika siang hari, orang-orang berseragam dan bertopi oranye ini didominasi perempuan. Namun malam hari, giliran laki-laki yang bertugas. Hanya sedikit perempuan yang bertugas di malam hari.
"Kami enggak ada nama khusus sih. Kami hanya petugas di sini yang diminta oleh ASDP (Angkutan Sungai dan Penyebrangan) untuk membantu mengarahkan pemudik yang tiba di Pelabuhan Merak ke loket tambahan yang disiapkan," kata Devi (18 Tahun), salah satu anggota berseragam oranye tersebut.
Menurut penuturan Devi, orang yang tergabung ke dalam pasukan seragam serba oranye tersebut sebanyak 80 orang, yang dibagi tiga waktu jam kerja. "Mereka berasal dari remaja Karang Taruna wilayah sekitar Pulomerak dan mantan anak-anak sekolah yang pernah magang di ASDP Indonesia Ferry," kata dia.
Herlina (20 Tahun) mengaku tahu kabar tentang pendaftaraan menjadi Pasukan Peduli Pemudik tersebut dari kakaknya yang bekerja di ASDP Indonesia Ferry. "Lewat sini ibu loketnya, hati-hati di jalan, selamat mudik," kata Herlina ketika menyapa pemudik.
'Pasukan Oranye' bukan satu-satunya penolong para pemudik di Pelabuhan Merak. Tidak jauh dari loket, tepat di pintu pemeriksaan karcis, ada sekumpulan Anggota Pramuka membantu proses pengecekan karcis.
Di tangga penyeberangan dermaga menuju kapal juga terdapat sekumpulan anak-anak Pramuka yang dengan semangat membantu pemudik mengangkat barang bawaan mereka.
Sopia Agustin, Anggota Pramuka, mengatakan mereka berasal dari kwartir Satuan Karya (Saka) Bhayangkara Polsek Merak. "Kami di sini membantu masyarakat yang ingin mudik, kita juga membantu membawakan barang bawaan pemudik," ujar Sopia.
Anggota Saka Bhayangkara yang masih pelajar SMA tersebut menjelaskan macam-macam jenis Saka yang dididik oleh Polsek Merak, antara lain Saka Bhayangkara, Saka Bahari, dan Saka Dirgantara.
Total tenaga yang dikerahkan untuk membantu para pemudik dari Saka Bhayangkara sebanyak 47 orang. "Kami bertugas mulai dari jam 20.00-08.00 WIB, mulai dari Senin (20/6) hingga Sabtu (24/6) mendatang," kata dia.
Pemudik pun merasa sangat terbantu dengan keberadaan pasukan peduli pemudik berseragam oranye dan anggota pramuka kwartir Saka Bhayangkara tersebut. Ibu-ibu yang menggendong anak juga tidak kerepotan ketika harus naik tangga dan membawa barang bawaan mereka.
"Sangat tertolong sekali ya, apalagi saya sambil gendong anak gini. Terima kasih banyak," kata Sulis (42 tahun), pemudik asal Tangerang.
Tidak hanya itu, Dedi (48 tahun), pemudik asal Jakarta, mengapresiasi Saka Bhayangkara. "Ketimbang harus menyewa tukang angkat barang, saya rasa inisiatif mereka luar biasa dalam membantu pemudik," kata pria yang bekerja sebagai wirausaha tersebut.