REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Di penghujung bulan Suci Ramadan 1438 Hijriah sebanyak 57 warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Klas IA Makassar, Sulawesi Selatan, menamatkan bacaan Alquran.
"Sebanyak 17 orang warga binaan berhasil menghafal dan menamatkan bacaan beberapa juz Alquran, bahkan tiga di antaranya sudah hafidz," kata Kepala Pengamanan Lapas Makassar, Andi Lamo di Makassar, Jumat.
Menurut dia, kendati terbatas waktu selama bulan Ramadan sejumlah warga binaan diajarkan membaca Kitab Suci Alquran dan beberapa di antaranya berhasil menamatkan bacaannya.
"Kami bersyukur banyak hikmah yang diperoleh warga binaan selama Ramadan. Dengan dibantu ustaz, mereka dapat menamatkan bacaan Alquran," ujarnya.
Selain menamatkan bacaan Alquran, kata dia, selama bulan Ramadan juga tercatat ada lima orang warga binaan yang masuk Islam atau menjadi muallaf.
Sementara Ketua Safari Ramadan di Rutan, Bhetel mengatakan pihaknya telah melakukan pendampingan religi selama tiga bulan hingga akhir Ramadan 1438 Hijriah.
"Saya dan teman-teman sudah sering melakukan pendampingan religi kepada warga binaan dalam bentuk safari Ramadan, baik melakukan zikir, tausyiah dan kegiatan keagamaan lain," katanya.
Pimpinan Lembaga Investigasi dan Advokasi Hukum Sulsel ini juga mengatakan pihaknya melakukan hal itu semata-mata untuk mencari ridho Allah SWT, dan membatu sesama manusia dalam hal kebaikan.
Salah seorang warga binaan penghafal Alquran, Alimuddin menuturkan, dirinya sangat terbantu dengan hadirnya pendampingan dari ustadz yang selama ini memandunya membaca Alquran hingga akhirnya bisa menghafal beberapa juz.
"Kami warga binaan sangat terbantu dengan kehadiran mereka memandu mengajarkan bacaan Alquran, meskipun kendala waktu yang terbatas, tapi akhirnya kami bisa berhasil menghafal dan menamatkan bacaan Kitab Suci ini," tambahnya.