REPUBLIKA.CO.ID, NAGREG- Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung melansir data pada Jumat (23/6), hingga pukul 21.00 WIB, kendaraan roda empat dan dua yang melintasi jalur mudik Nagreg, Kabupaten Bandung mencapai 137.868 kendaraan. Jumlah tersebut bisa terus bertambah mengingat petugas dishub masih menginput data.
Selain itu, waktu H-2 jelang Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah mencapai H-1 lebaran masih relatif panjang hingga pukul 00.00 mendatang. "Jumlahnya bisa terus bertambah," ujar Ruddy Heriadi, Wakil Koordinator Pos Induk Nagreg, Dishub Kab Bandung, Jumat (23/6).
Menurutnya, jumlah tersebut meningkat dibandingkan H-2 tahun 2016 yang hanya mencapai 135,614 kendaraan. Sehingga bisa dibilang Jumat (23/6) merupakan puncak arus mudik di jalur Nagreg, Kabupaten Bandung. Sementara itu, pada H-3 arus mudik 2017 hanya mencapai 124.193 kendaraan.
Berdasarkan data pada 2016, puncak arus mudik berada pada H-3 dengan kendaraan yang melintas di jalur Nagreg mencapai 148.752 kendaraan. Menurut Ruddy, periode cuti bersama yang dikeluarkan pemerintah pusat berpengaruh terhadap puncak arus mudik saat ini menjadi H-2.
Selain itu, ia menuturkan, pada tahun kemarin, tol Cipali yang menjadi dambaan jalur mudik pemudik pada H-6 sudah padat dan beralih ke Nagreg. Sementara saat ini, banyak yang berangkat ke jalur utara dan dari Cikopo banyak dialihkan ke Nagreg.
Ruddy menerangkan, titik terpadat kendaraan yang melintasi jalur Nagreg berada di Limbangan dan Leles Garut. Sementara itu, ekor kendaraan di Cicalengka mencapai 15 KM dari Limbangan, Kabupaten Bandung.