REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak H-10 Idul Fitri 1438 H, setidaknya ada lebih dari 50 ribu pemudik berangkat dari Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, ke kampung halamannya masing-masing. Meski sebelumnya diprediksi puncak arus mudik di Terminal Pulo Gebang akan terjadi pada H-3, Kamis (22/6) kemarin, pada H-2 Idul Fitri 1438 H, Jumat (23/6), masih banyak pemudik yang memadati terminal terpadu Pulo Gebang.
Menurut Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Operasional Unit Pengelola (UP) Terminal Terpadu Pulo Gebang, Pinem, penambahan penumpang terjadi pada siang hingga sore hari. Pada pukul 14.00 WIB, Terminal Terpadu Pulo Gebang telah memberangkatkan sekitar 6.507 penumpang. Angka ini pun bertambah hingga mencapai sekitar 8 ribu penumpang pada pukul 15.45 WIB.
Pinem pun mengungkapkan, pada jam-jam tersebut memang dilakukan pemberangkatan bus-bus rute jarak jauh, seperti ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. ''Sedangkan pada malam hari, biasanya jurusan yang rute pendek, seperti ke Pekalongan, Tegal, ataupin Cirebon,'' kata Pinem saat ditemui di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Jumat (23/6).
Berdasarkan data keberangkatan, sejak H-10 hingga H-3, Terminal Terpadu telah memberangkatkan 50 ribu lebih penumpang dengan 1375 bus. Angka keberangkatan terbanyak memang terjadi pada H-3, yang mencapai 13.133 penumpang melalui 364 bus. Namun, Pinem mengakui, jumlah pemudik yang berangkat dari Terminal Terpadu Pulo Gebang bisa saja bertambah. ''Terutama pada hari ini, bisa saja terus bertambah,'' tutur Pinem.
Berdasarkan pantauan Republika, pemudik memang masih terlihat memadati ruang tunggu keberangkatan Terminal Terpadu Pulo Gebang. Bahkan, tidak jarang ada sejumlah pemudik yang memilih menunggu bus di pelataran luar ruang tunggu keberangkatan.
Salah satu pemudik, Sidik (36 tahun), mengaku baru bisa berangkat mudik pada H-2 karena alasan pekerjaan. ''Baru mulai libur hari ini. Makanya baru sekarang bisa berangkat,'' kata Sidik, yang mudik ke Solo, Jawa Tengah itu.
Sidik, yang bekerja di salah satu perusahaan swasta, mengaku, memang sudah memesan tiket jauh-jauh hari di PO bus langganannya. ''Jadi, sekarang tinggal berangkat saja, tidak perlu repot-repot nyari tiket lagi,'' ujar Sidik, yang membawa istri dan satu anaknya untuk merayakan Idul Fitri di kampung halamannya tersebut.