REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Jamaah tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah akan melaksanakan solat Idul Fitri 1438 H, Sabtu (24/6) besok. Mereka mulai menggelar takbiran pada Jumat (23/6) malam ini.
"Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah sudah menetapkan 1 Syawal besok. Jadi, hari ini terakhir puasa Ramadhan 1438 H. Malam ini, kami mulai takbiran," kata tokoh jamaah Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah Syekh Muda Muhammad Nur Zikri, Jumat (23/6).
Perayaan Idul Fitri tahun ini sedikit berbeda dibanding sebelumnya. Tahun ini, jamaah Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah tidak lagi memusatkan solat Idul Fitri di rumah suluknya di Jalan Kongsi Gang Leman Harahap, Mariendal, Deli Serdang, Sumut.
"Tahun ini, sholat Idul Fitri untuk jamaah di Sumut kami pusatkan di Bandar Tinggi, Simalungun, di pondok pesantren kami," ujar Nur Zikri.
Nur Zikri menyebutkan, masih ada dua titik lokasi solat Idul Fitri untuk jamaah Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah. Untuk jamaah di Riau dan sekitarnya, sholat Ied digelar di Pondok Pesantren Darush Shofa, Kandis, Riau. Untuk jamaah yang ada di Pulau Jawa, solat Idul Fitri dijadwalkan berlangsung di rumah suluk Darus Salam, Bogor, Jawa Barat.
"Sholat Idul Fitri akan kami lanjutkan dengan halal bihalal di lokasi yang sama," ujar dia.
Penetapan 1 Syawal 1438 H oleh tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah pada Sabtu (24/6) ini dipastikan lebih cepat dibanding ketetapan pemerintah. Kementerian Agama baru akan menetapkan awal Syawal pada sidang itsbat yang digelar Sabtu (24/6).
Menurut Nur Zikri, penghitungan awal Ramadhan pada tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah tetap mengacu pada Al Quran dan Hadits. Penghitungan ini didasarkan pada kalender hisab Qamariah.