Ngabuburit Warga Picu Kemacetan Jalan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda

Jumat 23 Jun 2017 20:27 WIB

Kendaraan melintasi pasar tumpah yang berpotensi menimbulkan kemacetan saat arus mudik. (Ilustrasi) Foto: Republika/Raisan Al Farisi Kendaraan melintasi pasar tumpah yang berpotensi menimbulkan kemacetan saat arus mudik. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Menjelang waktunya berbuka puasa, masyarakat Indonesia termasuk di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya ikut melaksanakan budaya ngabuburit. Namun, kegiatan itu justru menambah kemacetan bagi para pemudik yang melewati rute tersebut.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, ngabuburit hingga mengakibatkan kemacetan juga melanda rute dari pertigaan Pamoyanan hingga pertigaan Sukamantri. Selain karena meningkatnya volume kendaraan, aktivitas warga lokal juga ikut menyumbang kemacetan.

Apalagi di rute itu ada Alun-Alun Ciawi dan kawasan pusat kuliner untuk warga lokal membeli santapan berbuka. Sejumlah petugas kepolisian dengan sigap berjaga di pos-pos sepanjang rute itu. "Ada perlambatan karena peningkatan arus pada sore ini, ada arus (warga) lokal yang ngabuburit di Alun-Alun Ciawi. Jadi mengganggu arus jalur utama," kata Kabag Ops Polresta Tasik, Kompol Gandi Jukardi usai meninjau kemacetan, Jumat (23/6) sore.

Sementara itu, untuk kawasan lingkar Gentong hingga Kadipaten masih belum ada peningkatan volume kendaraan. Adapun untuk jalur Malangbong dikabarkan diterapkan sistem one way untuk memecah kemacetan yang terjadi sejak siang.

"Berdasarkan komunikasi, di Malangbong sudah mulai one way, dampaknya tentu volume kendaraan ke sini akan meningkat," ujarnya.

Terpopuler