REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam upaya menanggulangi dan mencegah tindakan kejahatan yang terjadi di sekitar kawasan Terminal Pulo Gebang, Unit Pengelola (UP) Terminal Terpadu Pulo Gebang telah memasang setidaknya 72 kamera pengawas (CCTV). Bahkan, 20 kamera CCTV tersebut terintegrasi dengan UP Jakarta Smart City milik pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

''Sehingga setiap kejadian bisa terpantau dan terawasi juga oleh Gubernur di Balai Kota,'' kata Kepala Satuan Pelaksana Operasional (Kasatpeops) UP Terminal Terpadu Pulo Gebang, Pinem, saat ditemui di Terminal Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (23/6). Kamera CCTV ini pun beroperasi terus selama 24 jam.

Pun saat Terminal Pulo Gebang menjadi dalah satu terminal utama dalam masa arus mudik lebaran 2017 kali ini. Menurut Pinem, hingga H-2 Idul Fitri 1438 H, pihaknya belum menerima laporan tindakan kejahatan yang menimpa para pemudik atau calon penumpang. ''Belum ada laporan dari pemudik, seperti kehilangan dompet, ponsel, atau pun tindak kejahatan yang lain,'' tutur Pinem.

Dalam melakukan pengamanan di seluruh kawasan Terminal Terpadu Pulo Gebang, memiliki total 14 petugas keamanan yang berasal dari berbagai unsur, termasuk dari TNI dan Polri. ''Namun, untuk musim mudik kali ini, ada BKO juga dari Polda, Brimob, dan Lantas Polri,'' kata Pinem

Hingga H-2 Idul Fitri 1438 H, Terminal Terpadu Pulo Gebang setidaknya telah memberangkatkan 40 ribu lebih penumpang sejak H-10 atau 15 Juni silam. Angka keberangkatan tertinggi tertinggi terjadi pada H-3, Kamis (22/6) kemarin. Pada saat itu, Terminal Pulo Gebang memberangkatkan 364 bus dengan total 13 ribu penumpang.