REPUBLIKA.CO.ID, Ada yang unik dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di jalur mudik rute Jawa Barat (Jabar) Selatan yang menghubungkan Garut-Tasikmalaya, tepatnya di Kampung Cipanas, Desa Pamoyanan, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya. Selain dilengkapi mushola, rumah makan, toilet dan minimarket, SPBU ini juga memiliki fasilitas berendam air panas.
Para pemudik tak perlu bingung untuk mencarinya karena letaknya sekitar dua kilometer dari lingkar Gentong. Para pemudik tinggal mencari atau menanyakan keberadaan rest area SPBU Hasannurokhmah ini. Penjaga kolam air panas, Ali Mushaeri mengatakan pemudik bisa memanfaatkan fasilitas berendam air panas beserta toilet dengan tarif hanya lima ribu rupiah. Pengunjung bisa berendam di bak berukuran sekitar lima meter persegi dengan kedalaman 0,5 meter sampai 1 meter. Pengunjung juga tak perlu khawatir kepanasan, suhu airnya hangat-hangat kuku.
"Air panasnya sedang, tidak begitu tinggi, jadi pengunjung bebas berendam tanpa takut kepanasan. Manfaatnya bisa mendorong toksin keluar dari dalam tubuh ya karena berkeringat dan buat relaksasi juga setelah lelah berkendara," katanya saat ditemui Republika.co.id, Jumat (23/6).
Ia menyebut air panas ini berasal dari kawasan pegunungan di sekitar SPBU. Menurutnya, kadar belerang dalam air juga rendah sehingga tak berbau. Lokasi berendam air panas ini baru dibangun pada tahun 2010 lalu.
"Waktu itu pemilik SPBU yang ingin bangun, ya sudah dibuat saluran air disini muncul air panas bisa untuk berendam," ujarnya.
Sayangnya, ia menyebut jumlah kunjungan kian sepi selama beberapa tahun terakhir. Ia menduga penyebabnya karena kehadiran tol Cipali yang membuat pemudik beralih tak lagi menggunakan rute Jabar selatan untuk mencapai wilayah Jawa Tengah. Padahal, sebelum adanya tol Cipali, fasilitas berendam ini selalu ramai, khususnya di musim mudik Lebaran.
"Ya pemudik jumlahnya juga semakin sedikit yang lewat sini karena lewat Cipali, akhirnya pengunjung juga semakin berkurang. Ya berkurang pengunjung hampir 50 persen," ujarnya.
Selain pemudik, pengunjung lokal juga ada saja yang ikut berendam di sana. Namun jumlahnya tak sebanyak kala musim mudik beberapa tahun tahun lalu. Untuk pengunjung lokal, kata dia, mayoritas berasal dari wilayah Ciawi atau Kadipaten yang memang berdekatan dengan SPBU.
"Saat Ramadhan biasanya banyak yang datang kalau malam dari pengunjung lokal, tapi nggak terlalu banyak," katanya.
Berdasarkan pantauan Republika, lokasi tempat berendam ini terbilang strategis karena berada di lajur yang digunakan pemudik dari arah Bandung - Jakarta. SPBU ini pun mempunyai tempat parkir cukup luas disertai jejeran rumah makan di sekitarnya.