REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Diperkirakan, hari ini adalah puncak arus mudik di Bandara Internasional Adi Sucipto Yogyakarta. Hingga penerbangan terakhir pada H-3, terlihat bahwa jumlah penumpang mulai mendekati jumlah puncak yang diperkirakan pihak Bandara.
Berdasar Data Posko Terpadu Monitoring Angkutan Lebaran Tahun 2017 (1438 H) pada 22 Juni 2017 (H-3) di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, jumlah penumpang telah menyentuh angka 24.094 orang. Jumlah ini meningkat 20,28 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, jumlah pesawat dan kargo di Bandara Adi Sucipto juga meningkat. Pada H-3, total pergerakan pesawat berjumlah 182 penerbangan atau meningkat 15,19 persen. Sedangkan untuk kargo, totalnya berjumlah 66.432 kilogram, meningkat 39,24 persen dibanding 2016.
Secara rekapitulasi, dari H-10 hingga H-3, telah terdapat 1.338 peaawat dan 177.856 penumpang yang melakukan aktifitas penerbangan di Adi Sucipto.
Pada H-2, diperkirakan jumlah penumpang akan mencapai 26 ribu. Jumlah perkiraan ini rupanya lebih tinggi dibandingkan data penumpang pada puncak arus mudik tahun lalu. Pada 2016, jumlah penumpang saat puncak mudik hanya sekitar 24 ribu penumpang.
Salah satu faktor peningkatan ini adalah karena terdapat beberapa maskapai yang mengajukan extra flight sepanjang lebaran 2017. Kali ini, Adi Sucipto menyediakan extra flight sebanyak 26 penerbangan. Meski sebenarnya terdapat 33 extra flight yang diajukan, namun tak semua dapat disetujui karena keterbataan slot time dan infrastruktur bandara Adi Sucipto. Extra flight ini mulai berlaku pada tanggal 15 Juni hingga 11 Juli 2017.
Bebarapa maskapai yang melakukan extra flight di antaranya adalah Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, Nam Air, Air Asia dan Express Air. Extra flight itu melayani rute penerbangan dari dan menuju Jakarta, Makassar, Lampung, Batam, Pontianak dan Palembang. Untuk puncak arus balik, diperkirakan terjadi pada H+6 dengan total jumlah penumpang mencapai 29 ribu orang.