REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 187 ribu anggota gabungan polisi, TNI, dan pihak terkai dikerahkan untuk mengamankan kelancaran arus mudik Idul Fitri 2017. Ratusan ribu personel itu disebar di lebih dari 1.000 titik.
"Saya ingin sampaikan bahwa Polri dalam rangka pengamanan arus mudik dan arus balik melibatkan 187 ribu personel Polri dan Gabungan TNI dan stakeholder terlibat di 1.112 titik," kata Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin di Senen, Jakarta Pusat, Jumat (26/6).
Syafruddin menjelaskan, selain pengerahan personel, Polri juga mendirikan pos-pos di seluruh Indonesia. Menurut dia, pos itu disiapkan di delapan titik krusial, yakni Cikopo, Merak, Brexit dan Kaligangsa, Ketapang, Nagrek, Gilimanuk, dan Bakauheni. Pos itu difungsikan untuk menjaga dan memantau laju arus mudik di titik-titik penting.
"Titik krusial tadi jam 4.00 WIB dapat laporan semua unsur di lapangan, semua sudah mereda, situasinya kondusif tidak seperti tahun lalu ada peristiwa Brexit," kata dia melanjutkan.
Syafruddin juga mengklaim, tingkat kriminalitas selama pengamanan puasa hingga arus mudik menurun. "Alhamdulilah sampai saat ini. Prosentasenya sekitar 20-30 persen ada penurunan yang kita tangani," kata dia menambahkan.
Menurut dia, penurunan tingkat ini berkat kerja sama Masyarakat, petugas keamanan, dan seluruh komponen media yang selalu memberitakan waktu demi waktu. Sehingga polisi bisa memantau semua kegiatan masyarakat apapun dan dimanapun.