REPUBLIKA.CO.ID, GILIMANUK -- Jalur mudik dari Kota Denpasar, Bali, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, tampak lengang ditinggalkan para pemudik.
Koresponden Antara di Gilimanuk, Jumat (23/6), melaporkan hingga memasuki H-2 perayaan Lebaran Idul Fitri nampak kondisi di Pelabuhan Gilimanuk terlihat lengang.
Kondisi lengang itu terlihat dengan tidak adanya kepadatan kendaraan roda empat dan roda dua yang memanjang antre untuk memasuki kapal laut yang sebelumnya pemudik meninggalkan Bali lewat jalur laut.
Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose yang melakukan pemantauan dari udara menyatakan kondisi jalur dari Denpasar hingga Gilimanuk terpantau aman. "Saat melakukan pemantauan di atas udara dengan helikopter, saya pastikan jalur mudik yang di lalui para pemudik aman dilintasi, saya perkirakan kepadatan akan terlihat di malam hari," katanya.
Selain melakukan pemantauan di udara, Kapolda Bali juga melakukan pengecekan posko mudik di sepanjang jalur menuju Gilimanuk hingga kesiapan anggota polisi yang bertugas melakukan pengamanan mudik.
"Meski terlihat lengang, namun pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi dianjurkan tetap waspada akan keselamatan mereka, jika mengantuk di jalan raya atau merasa kelelahan dianjurkan untuk beristirahat di posko mudik yang sudah kami sediakan," katanya.
Menurut Kapolda Bali, anjuran itu penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam perjalanan selama pemudik melakukan rute perjalanan mudik mereka.
"Saya harapkan agar pemudik selalu berhati-hati dan saya doakan mereka selamat hingga sampai tujuan," kata orang nomer satu di Polda Bali yang memantau arus mudik dari udara dan darat sejak Kamis pagi hingga malam itu.
Sementara itu, Hasan yang merupakan pemudik asal Situbondo mengaku, memilih pulang kampung H-3 atau H-2 untuk menghindari kemacetan di sepanjang jalan menuju Gilimanuk.
"Saya pulang menuju Situbondo untuk menghindari kemacetan antrean kendaraan di Gilimanuk. Dengan kondisi lengang ini, saya merasa senang sepanjang perjalanan sangat lancar," ujarnya.
Pemudik lain, Yoga, yang setiap tahun selalu menggunakan sepeda motor itu mengaku dirinya merasa sangat nyaman untuk mudik dengan membawa motor, karena tidak terlalu suntuk di jalan dan bisa istirahat sewaktu-waktu. "Kalau capek, saya istrahat di warung atau tempat peristirahatan yang saya temui di sepanjang jalan," katanya.