REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) kembali menyelenggarakan mudik bareng. Dalam mudik yang dikemas melalui program Pertamax Enduro Bareng-Bareng Mudik (BBM) 2017, pesertanya semakin bertambah. Bila sebelumnya hanya memberangkatkan keluarga dan konsumen setia yang telah berkontribusi bagi perusahaan, lebaran kali ini Pertamina juga memberangkatkan keluarga marbot (pengurus masjid) dan guru PAUD. Pelepasan pemudik dilakukan di Taman Mini lndonesia indah yang dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Massa Manik, beserta jajaran Direksi dan Komisaris.
Mudik bareng kali ini, Pertamina mengantarkan lebih dari 4 ribu pemudik dengan 81 bus menuju 33 kota tujuan, melalui jalur Utara dan Selatan Pulau Jawa, serta rute Palembang Sumatera Selatan. Para pemudik sebagian besar merupakan mekanik, petugas SPBU, pekerja outsourcing Pertamina, pekerja Pabrik Pelumas, dan pelanggan setia produk BBK dan Pelumas. Bahkan, 300 di antaranya merupakan Pasukan Orange (petugas kebersihan DKI Jakarta), marbot (pengurus masjid), dan guru PAUD.
Pemberangkatan 81 bus mudik dilakukan secara bertahap, di mana hari ini merupakan rombongan terbesar dengan 65 bus dengan 4.023 pemudik. Sembelumnya pada tanggal 19 Juni 2017, 10 bus yang membawa 450 pemudik diberangkatkan secara serentak dalam kegiatan Mudik Bareng BUMN Guyub Rukun. Sementara 6 bus lainnya dengan 330 pemudik telah diberangkatkan pada 22 Juni 2017 dari Kantor Kementerian ESDM.
Massa Manik menyampaikan, program Pertamax Enduro Bareng-Bareng Mudik (BBM) merupakan wujud dari tanggung jawab sosial serta bentuk kepedulian dan apresiasi Pertamina, bagi mitra kerja untuk memacu semangat mitra kerja bersama-sama mewujudkan Pertamina menjadi perusahaan energi nasional berkelas dunia pada 2025.
"Melalui Bareng Bareng Mudik Pertamina, dapat mengurangi jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor. Aspek safety harus diutamakan," kata Massa Manik.
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Syahrial Mukhtar selaku Ketua Panitia menambahkan dalam pelaksanaan program mudik bareng ini keselamatan para pemudik menjadi prioritas. Kendaraan bus yang digunakan adalah kendaraan yang aman dan layak digunakan serta telah memenuhi standar keselamatan. Para pengemudi juga sudah diberikan pembekalan bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan dan jajaran Polda. Untuk memastikan supir bus siap mengemudi kendaraan. di lokasi acara dilakukan pemeriksaan kesehatan yang meliputi tes urine, alkohol, gula darah dan tensi darah.