Arus Kendaraan di Ruas Tol Bawen-Salatiga Lancar

Red: Nur Aini

Jumat 23 Jun 2017 08:51 WIB

Antrean kendaraan terpantau selepas gerbang tol Salatiga, Rabu (21/6). Volume kendaraan yang lintas di ruas tol fungsional Bawen- Salatiga semakin meningkat. Foto: Republika/Bowo Pribadi Antrean kendaraan terpantau selepas gerbang tol Salatiga, Rabu (21/6). Volume kendaraan yang lintas di ruas tol fungsional Bawen- Salatiga semakin meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ruas tol Bawen-Salatiga terpantau lancar oleh kendaraan kecil atau roda empat pada H-2 Lebaran 2017. Berdasarkan pantauan di lapangan, saat akan memasuki ruas tol Bawen-Salatiga terjadi sedikit kemacetan karena adanya pennyempitan jalur masuk.

Meski demikian, kemacetan tidak terlalu panjang dan segera terurai sesudah memasuki ruas tol Bawen-Salatiga. Bahkan, kondisi selama perjalanan terpantau cukup lengang mengingat kendaraan besar seperti bus dan truk diwajibkan keluar melalui gerbang tol Bawen.

Pembayaran di gardu tol dilakukan di Gerbang Tol Salatiga dengan tarif Rp 7.500. Untuk jumlah gardu tol yang melayani pembayaran ke arah keluar sebanyak empat gardu. Selanjutnya, usai keluar tol menuju ke jalan raya Semarang-Solo, kondisi jalan terpantau padat merayap dan membutuhkan waktu perjalanan sekitar 10 menit menuju jalan utama.

Meski demikian, ada sebagian kendaraan yang memilih jalur ke kiri. Berdasarkan petunjuk arah, jalur ke kiri usai keluar gerbang tol Salatiga adalah untuk kendaraan yang melanjutkan perjalanan ke Jawa Timur, Sragen, dan Gemolong.

Sementara itu, untuk area istirahat yang terdapat di ruas tol Bawen-Salatiga masih bersifat sementara. Lokasinya ada di km 49+300. Beberapa fasilitas yang disediakan, di antaranya kantin, mushola, poliklinik, dan pengisian BBM dalam bentuk kios kemasan (KiosK) untuk bahan bakar jenis Pertamax.

Sebelumnya, terkait dengan keberadaan KiosK tersebut, General Manager PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan DIY Ibnu Chouldum mengatakan tujuannya adalah untuk memperbanyak akses tempat pengisian BBM.

"Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah memperoleh akses mengisi BBM untuk kendaraannya selama mudik Lebaran," katanya.

Ia mengatakan untuk Pertamax dalam kemasan tersebut disediakan kemasan 10 liter. Pihaknya memastikan tidak akan ada perbedaan harga untuk pembelian Pertamax secara kemasan maupun di SPBU.