REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki lebaran 2017 masyarakat mulai melaksanakan tradisi mudik. Puncak arus mudik pun diprediksi terjadi pada H-3 atau H-2 lebaran menyusul libur panjang dan cuti bersama yang diatur melalui Keppres No 18/2017 dan diteken Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan pantauan dari Posko Mudik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hingga saat ini arus mudik yang melintasi jalur mudik utara ataupun selatan terpantau lancar. Ketua Posko Shift 2 Kemenhub, Sugiadi Waluyo mengatakan, kemacetan mungkin terjadi pada sejumlah pintu keluar tol di beberapa jalur mudik.
"Keluar dari tol menuju ke jalur biasa itu disana biasanya terjadi antrian kendaraan, tapi petugas akan selalu siap untuk mengurai kemacetan yang terjadi," katanya di posko mudik kemenhub di Jakarta, Kamis (22/6).
Selain pintu keluar tol, Sugiadi mengatakan, keberadaan pasar tumpah di sejumlah jalur mudik juga berpotensi menimbulkan kemacetan. Namun, Sugiadi mengatakan, hal tersebut sudah dikordinasikan dengan kepolisian, dinas perhubungan dan pemerintah daerah setempat.
"Sudah dikordinasikan bagaimana mengatur arus dengan baik, parkir diupayakann untuk ditata sehingga tidak menggangu arus kendaraan supaya bisa lancar," katanya.
Sugiadi mengatakan, pemerintah telah siap untuk menyambut puncak arus mudik tahun ini. Dia mengatakan, koordinasi bukan hanya dilakukan bersama perhubungan, korlantas dan pemda saja. Dia mengatakan, lembaga lainnya juga diikutsertakan untuk menjaga kelancaran arus mudik tahun ini.
"BMKG siap dan bahkan basarnas menyediakan helikopter untuk jaga-jaga. Beruntung belum ada laporan dari mereka sampe hari ini terkait emergency action terkait mudik," katanya.
Dia mengatakan, masyarakat diimbau memanfaatkan jalur alternatif untuk menghindari jika terjadi kemacetan. Dia mengatakan, pemudik tidak perlu ragu melakukan hal tersebut lantaran petunjuk dan marka jalan sudah diperjelas oleh pemerintah.