REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK, JAWA BARAT -- Petugas medis di pos kesehatan rest area km 39 tol Cikampek, Jawa Barat, mengatakan para pemudik harus mewaspadai serangan diare selama melakukan perjalanan ke kampung halaman.
"Pada penanganan yang kami berikan sejak pos difungsikan pada l 19 Juni, terbanyak menderita diare. Lalu batuk-batuk dan alergi gatal," kata petugas kesehatan pos kesehatan Ropiko saat ditemui di rest area km 39 Cikampek, Kamis malam.
Ia menjelaskan, meskipun selama ini yang ditangani merupakan diare ringan namun bukan berarti keluhan tersebut bisa disepelekan.
Setiap gejala kesehatan yang mengganggu harus seger diberikan penanganan medis, terlebih jika kondisi itu dialami pengemudi kendaraan, kata Ropiko. "Kalau disepelekan justru bisa membahayakan nyawa penumpang atau pengendara lain," katanya.
Pos yang didirikan di bawah komando Dinas Kesehatan Jawa Barat itu diisi tenaga medis dari Puskesmas Sukamahi dan Puskesmas Mekarmukti Lemah Abang, yang bertugas secara bergantian setiap hari.
Sejak hari pertama beroperasi, pos kesehatan tersebut telah menangani setidaknya 36 pasien dengan rincian pada 19 dan 20 Juni sebanyak delapan pasien, serta pada 21 dan 22 Juni sebanyak 10 pasien. "Untuk penanganan kami lakukan tindakan medis standar dulu seperti diperiksa tensi atau tekanan darahnya, lalu diberi obat. Kalau ada kondisinya yang menghawatirkan langsung kami rujuk ke rumah sakit terdekat," tutur Ropiko.
Oleh sebab itu, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan akibat kondisi kesehatan yang tidak bersahabat, Ropiko menyarankan para pemudik menyiapkan stamina dan obat-obatan pribadi sebelum mudik. "Kalau di perjalanan kemudian merasa tidak fit, tidak enak badan, ya segera ke pos kesehatan terdekat di rest area. Biasanya ada petugas kesehatan yang siaga di sana," katanya.