Pemudik Terminal Kampung Rambutan Mulai Berebut Bus

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Bayu Hermawan

Kamis 22 Jun 2017 17:31 WIB

Suasana arus mudik di Terminal Kampung Rambutan (ilustrasi) Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Suasana arus mudik di Terminal Kampung Rambutan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Terminal Kampung Rambutan mulai dipenuhi para pemudik empat hari sebelum Hari Raya Idul Fitri atau H-4 Lebaran. Bahkan sejak pagi, para pemudik saling berebut untuk dapat menaiki bus, khususnya jurusan Jawa Barat

Petugas pendataan TU perbantuan Dishubtrans DKI Jakarta, Sabrul Rosyad, menyebutkan kenaikan pemudik di H-4 Lebaran 2017 mencapai 200 pemudik dibanding tahun lalu. "Justru tahun ini malah meningkat loh. Tadi pagi saja, pemudik berebutan bus," kata dia saat ditemui di kantornya, Kamis (22/6) siang.

Mereka yang berebut, biasanya para penumpang yang menuju wilayah di sekitar Jawa Barat. Jadi, ketika bus baru memasuki terminal, pemudik berbondong-bondong menyerbu Bus tersebut.

Perebutan bus itu, hanya terjadi di pukul 07.00 WIB dan pukul 17.00 WIB. Dan penumpang yang paling mendominasi dalam perebutan bus tersebut, adalah penumpang jurusan Sumedang, Jawa Barat. Sabrul mengatakan, sistem pembayaran tiket, bisa menjadi salah satu alasan terjadinya perebutan bus.

"Nah, kalau untuk beberapa bus yang tujuan wilayahnya Jawa Barat, seperti Sumedang, Tasikmalaya, itu bayarnya memang ketika sudah naik di atas bus. Kalau pun mau beli tiket online sebenarnya juga bisa, beli di loket juga bisa, tapi entah kenapa mereka banyak yang ingin membayar ketika sudah di dalam bus. Akhirnya berebutan," jelasnya.

Menurut data yang dimiliki Sabrul, pada 2016, pemudik yang berangkat dari Terminal Kampung Rambutan di H-10 hingga H-5, masih kisaran 1.000 sampai 2.000 orang. Namun di 2017, sejak H-10 pemudik tidak pernah berada di kisaran 2.000 orang, paling minimal 4.000 orang per harinya.

"Seperti hari ini saja, dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, pemudik sudah mencapai 8.000 orang. Belum lagi hitungan yang nanti sore, pasti bertambah lagi ini jumlahnya. Pemudik memang naik, tapi armada dan loket tetap sama kok, tinggal bagaimana pihak kami mengaturnya," katanya.

Ramainya pemudik, Sabrul mengungkapkan, Terminal Kampung Rambutan mengerahkan bantuan dari Polri, TNI, Dishubtrans, dan sejumlah anggota Pramuka. Totalnya mencapai 100 personel gabungan secara keseluruhan.

Kelompok Pramuka dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, kelompok Pramuka dari DKI Jakarta, perwakilannya sebanyak 15 orang, dikoordinator oleh Evi Endasyah. Kedua, kelompok Pramuka Bhayangkara dari Polsek Ciracas, perwakilannya sebanyak 10 orang, dikoordinator oleh Dimas Abdullah.

"Di sini kami membantu penumpang memberikan arah, apalagi masih banyak penumpang yang baru pertama kali mudik dengan bus dan berangkat dari sini. Kami di sini sudah dari tanggal 20 Juni hingga nanti setelah Lebaran," jelas Evi.

Kemudian, terkait perbantuan angkat-angkat barang, Dimas memaparkan, mereka hanya diizinkan membantu pemudik yang sudah lansia.

"Kalau sampai kami bantu yang masih muda, kami malah ditegur. Intinya, kami di sini ada untuk membantu pemudik, sudah sejak tahun lalu kami perbantuan di sini," ungkap dia.

Menurut mereka, pemudik pada tahun lalu, lebih banyak orangnya daripada armada busnya. Namun untuk tahun ini, armada yang dihadirkan sudah mencukupi hingga sejauh ini.

Terpopuler