Puncak Mudik di Bandara Halim Diprediksi Terjadi Jumat Besok

Red: Bayu Hermawan

Kamis 22 Jun 2017 16:38 WIB

Calon penumpang mengantre memasuki Terminal Keberangkatan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (21/6). Foto: Antara/Hafidz Mubarak A. Calon penumpang mengantre memasuki Terminal Keberangkatan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puncak arus mudik di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, diperkirakan terjadi pada Jumat (23/6) saat hari pertama liburan menjelang Idul Fitri 1438 Hijriah, kata pejabat bandara tersebut di Jakarta, Kamis.

General Manager Bandara Halim Perdana Kusuma Kolonel Abdul Rasyid di Posko Terpadu Lebaran, mengatakan berdasarkan evaluasi pelaksanaan layanan mudik pada tahun-tahun sebelumnya, jumlah pemudik di bandara tersebut akan memuncak saat liburan secara resmi sudah dimulai, dan pada akhir pekan.

"Kami perkirakan sejak Kamis ini hingga Sabtu (24/6) peningkatan jumlah penumpang akan signifikan. Puncaknya akan jatuh pada Jumat esok saat sudah ditetapkan libur dan cuti bersama," katanya.

Hingga Rabu (21/6) atau H-4, lanjut Rasyid, jumlah penumpang yang berangkat sudah naik 10,5 persen atau per Rabu berangkat 11.026 orang penumpang dengan 71 pesawat. Sedangkan jumlah penumpang yang berangkat pada Kamis hingga pukul 12.00 WIB adalah 3.112 penumpang dengan 20 pesawat.

Rasyid mengatakan untuk mengantispasi kepadatan penumpang, pihaknya telah meningkatkan fasilitas bandara, antara lain, penambahan jumlah mesin pendeteksi metal dan pemindai (x-ray) dan juga perluasan ruang tunggu. Manajemen Bandara, kata Rasyid, telah menambah jumlah mesin x-ray menjadi tiga unit dari sebelumnya dua unit.

Selain itu, kapasitas ruang tunggu sebelum penerbangan juga ditambah dari 500 penumpang untuk dua ruang, menjadi 1400 penumpang untuk dua ruang. "Kami antisipasi sejak H-10, Kamis (15/6)," ucapnya.

Untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban, kata Rasyid, bandara yang juga dekat dengan lokasi Komando Operasi Angkatan Udara (Koops AU I) juga telah mengerahkan personel tambahan sebanyak satu pleton (26-55 personel) dari TNI Angkatan Udara.

"Hingga saat ini, tidak ada gangguan keamanan berarti. Paling hanya lalu lintas menuju bandara yang menjadi lebih padat," ujar dia.

Terpopuler