Arus Mudik Mulai Terasa di Jalur Selatan

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Ratna Puspita

Kamis 22 Jun 2017 16:28 WIB

Sejumlah kendaraan pemudik memadati gerbang tol Cipali-Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (22/6). Foto: Republika/Prayogi Sejumlah kendaraan pemudik memadati gerbang tol Cipali-Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Arus mudik mulai terasa meningkat di jalur selatan Jawa Tengah pada Kamis (22/6). Peningkatan ini ditandai dengan makin padatnya kendaraan yang melaju dari arah barat ke timur.

Bahkan, beberapa kendaraan empat terlihat menggunakan bagasi darurat yang diletakkan di atap atau kap mobil. Kendaraan roda dengan nomor polisi Jakarta juga cukup banyak melintas.

Sebagian besar pengemudi sepeda motor terlihat berboncengan dan ada pula yang membawa dua anak. Mereka mengenakan jaket tebal dengan barang bawaan juga memenuhi sepeda motor.

Meski terjadi peningkatkan, namun arus lalu lintas sejauh ini terpantau lancar. "Memang sejak Kamis (22/6) ini sudah terjadi peningkatan arus mudik. Namun dibanding periode yang sama tahun lalu, kondisi saat ini masih jauh di bawahnya," kata Kepala Pos Pelayanan Wanareja Iptu Afiditya Arif Wibowo.

Menurut dia, pada lebaran tahun lalu, peningkatan arus lalu lintas sudah terasa sejak H-5. Tapi, tahun ini, peningkatan arus mudik baru mulai terasa pada hari ini atau H-4. "Itu pun belum terlalu signifikan," kata dia.

Afiditya memperkirakan, puncak arus mudik akan berlangsung pada Jumat (23/6). Dia juga memprediksikan dengan kondisi jalan yang ada saat ini, tidak akan terjadi kemacetan di jalur selatan, khususnya Kabupaten Cilacap.

"Saya kira, yang perlu mendapat perhatian hanya di Kota Majenang. Soalnya wilayah itu merupakan titik pertemuan jalur tengah, selatan, dan utara, atau antara kendaraan pemudik dengan masyarakat lokal," kata dia. n eko widiyatno