REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Yogyakarta merupakan salah satu kota destinasi utama bagi pemudik. Selain itu, kota ini juga merupakan jalur penghubung yang dilewati pemudik yang menuju ke beberapa daerah di sekitar pulau Jawa.
Pada lebaran kali ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Yogyakarta memperkirakan, puncak arus mudik di Yogyakarta diperkirakan terjadi pada H-1. "Sabtu merupakan puncaknya karena sudah mendekati lebaran dan sebagian besar pemudik dari berbagai daerah sudah mulai memasuki wilayah Yogya," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Wirawan Hario Yudho kepada Republika, Kamis (22/6).
Untuk menghadapi puncak arus mudik itu, Dinas Perhubungan Kota Yogya telah melalukan persiapan baik dari sisi jalan raya yang akan digunakan pemudik maupun dari sisi terminal yang digunakan oleh pengguna transportasi umum.
Di terminal Giwangan sendiri, lanjut Wirawan, Dinas Perhubungan telah mempersiapkan pos kesehatan serta pos pemantauan. Diharapkan, dengan adanya pos tersebut dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh pemudik.
"Untuk jalan raya, kami juga melakukan rekayasa lalu lintas agar perjalanan pemudik tidak terlalu tersendat," ujarnya.
Rekayasa lalu lintas itu dilakukan dengan pengalihan arus serta penambahan pembatas jalan agar tidak digunakan untuk pengemudi yang akan putat balik. Hal itu dilakukan baik di daerah pusat kota maupun di pinggir kota.
Beberapa daerah di pusat kota yang mengalami rekayasa lalu lintas diantaranya ada di Stadion Kridosono, UGM, Pasar Kembang dan sekitar Ahmad Dahlan.
Ia juga menghimbau, bagi pengendara yang akan melintas di Yogyakarta namun tidak berkepentingan di daerah pusat kota, maka pengendara dapat menghunakan jalur ring road sehingga kepadatan di pusat kota dapat diminimalisir.