REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Meski telah usai, kebiasaan baik saat Ramadhan dilanjutkan. Usai Kajian Dzuhur 27 Ramadhan di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB pada Kamis (22/6), TGH Ahmad Tantowi berpesan kepada jamaah agar kebiasaan baik saat Ramadhan tetap dipertahanankan di luar Ramadhan.
''Ada bekasnyalah Ramadhan itu pada diri kita atau lingkungan kita. Saat Ramadhan masjid ramai, setelah Ramadhan janganlah masjid lalu jadi sepi,'' ujar Ustaz Tantowi.
Usai Ramadhan, hendaknya setiap Muslim memacu kebaikan dan ada perubahan lebih baik pada dirinya. Laiknya haji dimana kemabruran haji akan terihat sebelum dan sesudah berhaji.
Ramadhan tidak hanya bulan Alquran, tapi juga bulan belajar. Saat Ramadhan, para ulama Timur Tengah bukan hanya mengkhatamkan Alquran, tapi juga kitab-kitab penting seperti shahih Bukhari.
Bila di luar Ramadhan banyak laki-laki Muslim merokok siang hari, saat puasa mereka belajar menahan diri tidak merokok saat siang hari. ''Insya Allah bisa sekalian berhenti setelah belajar tidak merokok sejak subuh sampai maghrib,'' kata Ustaz Tantowi.
Pasca puasa Ramadhan ada puasa Syawal. Rasulullah menyatakan, yang sudah selesai puasa Ramadhan, maka lanjutkan dengan puasa enam hari saat Syawal dimana mereka yang melakukanya seolah puasa setahun penuh. ''Puasa syawal itu seperti shalat rawatib pendamping shalat wajib, menyempurnakan pahala puasa wajib,'' kata Ustaz Tantowi.
Ustaz Tantowi juga berpesan, saat hari raya, amat laik bagi seorang Muslim tampil bagus. Sebab hal itu dicontohkan Rasulullah.
Di hari raya, setelah mandi Rasulullah berpakaian rapi dan bersih. Rasulullah bahkan merapikan rambut sebelum pergi ke masjid. Selain itu, sambil berjalan menuju masjid, disunnahkan pula sambil bertasbih dan bertahmid.