REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Arus kendaraan mudik melalui Jalur Arteri Pantura dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek-Cikopo-Palimanan (Cipali) mengalami peningkatan. Para pemudik diimbau lebih berhati-hati untuk menghindari kecelakaan lalulintas. Terutama para pengguna sepeda motor yang melintasi Jalur Arteri Pantura diimbau untuk lebih waspada.
"Kalau bicara titik rawan kecelakaan, semua jalan yang dilewati kendaraan bermotor roda dua itu titik rawan. Potensi untuk terjadinya kecelakaan sangat rentan dan besar," kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jabar, Kombes Pol Tomex Kurniawan kepada Republika.co.id, di Cikopo, Purwakarta, Kamis (22/6).
Kombes Pol Tomex mengatakan, apabila kondisi ruang jalan kosong, para pengendara cenderung akan memacu kecepatan kendaraannya. Namun ia mengakui, saat ini sudah terjadi perlambatan arus lalu lintas. Mengingat kian banyak motor dan kendaraan lain melintas. Sebanyak 40-60 sepeda motor melintas per menit.
Sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya kecelakan di Jalur Arteri Pantura, kepolisian juga sudah menutup sejumlah putar arah jalan. Di beberapa ruas jalan tertentu dari arah Subang, Pamanukkan sampai Indramayu ada 256 titik uten jalan yang sudah ditutup.
"Uten (putar arah) jalan sudah ditutup dengan semen permanen, ini untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, apabila ada kendaraan dari titik dua arah tersebut melaksanakan Uten (purat arah)," ujarnya.
Kombes Pol Tomex juga menerangkan, saat pemudik dari arah barat ke timur mulai banyak, terjadi perlambatan arus kendaraan. Perlambatan arus kendaraan biasanya terjadi di beberapa ruas jalan tertentu. Seperti di Simpang Jomin, Karawang. Juga di Ciasem dan Pamanukan, Subang.