REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek melepas keberangkatan rombongan bus mudik gratis bagi karyawan Kemenkes dan keluarga, Kamis (22/6). Pada kesempatan itu pula, ia mengumumkan empat fokus dukungan sektor kesehatan dalam penyelenggaraan mudik Lebaran 2017.
Fokus pertama adalah Penguatan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Nila mengatakan, gawat darurat medik yang dapat menimpa setiap orang secara tiba-tiba membutuhkan penanganan cepat, tepat, serta sistem informasi terpadu yang andal.
Pemudik yang mengalami kecelakaan atau kondisi darurat dapat menghubungi National Command Center (NCC) melalui nomor 911. NCC 911 yang memiliki jejaring Public Safety Center (PSC) di 104 Kabupaten/Kota akan memberikan pelayanan 24 jam guna mempercepat respons penanganan korban.
Fokus kedua yaitu koordinasi pos layanan kesehatan, melibatkan Puskesmas dan rumah sakit di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Disampaikan Menkes, terdapat 3.826 pos kesehatan di jalur mudik Lebaran, terdiri dari 913 pos kesehatan lapangan, 2.228 Puskesmas, 374 rumah sakit, 207 kantor kesehatan pelabuhan, dan 104 PSC layanan darurat.
Fokus ketiga adalah pemeriksaan kesehatan pengemudi, guna memastikan pengendara dalam kondisi fit, layak mengemudi, dan mencegah terjadinya kecelakaan. Pemeriksaan tersebut dilaksanakan dalam beberapa tahap dan proses lengkap untuk menentukannya layak melaksanakan tugas.
Kementerian Kesehatan mengajak para pengemudi untuk tetap sehat menjaga diri dari faktor-faktor risiko kesehatan, sehat di jalan, dan selamat sampai tujuan, melalui Gerakan Mengemudi Sehat (GEMES). Imbauan dan antisipasi ini juga diterapkan pada pengemudi dan kondektur bus Program Mudik Gratis Kemenkes.
"Fokus keempat kami adalah promosi kesehatan. Kementerian Kesehatan secara terus-menerus mengumandangkan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat agar perjalanan mudik tetap aman dan nyaman," ujar Nila.