BMH Salurkan Wakaf Alquran di Sukabumi

Red: Irwan Kelana

Kamis 22 Jun 2017 13:07 WIB

Serah terima wakaf Alquran dari BMH kepada Iwan Setiawan,  guru ngaji Masjid Al-Hikmah Parakan Salak Sukabumi Jawa Barat, Kamis (22/6). Foto: Dok BMH Serah terima wakaf Alquran dari BMH kepada Iwan Setiawan, guru ngaji Masjid Al-Hikmah Parakan Salak Sukabumi Jawa Barat, Kamis (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI – Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal  Hidayatullah (BMH) memaksimalkan akhir Ramadhan 1438 H dengan menyalurkan wakaf Alquran.

Kepala Program Pendayagunaan BMH Megapolitan  M  Natsir menegaskan,  di akhir Ramadhan, BMH juga menjalankan program wakaf Alquran sebagai pengingat bagi masyarakat agar tetap semangat  membaca Alquran, meski tidak lama lagi umat Islam akan berpisah dengan bulan Ramadhan.

"Sengaja kami salurkan di akhir Ramadhan, agar masyarakat ingat bahwa membaca Alquran  itu kapan saja, dan ini juga upaya kami semua untuk bersungguh-sungguh mendapatkan berkah di akhir-akhir bulan suci ini," kata M Natsir dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (22/6).

Wakaf Alquran itu disalurkan ke Desa Suka Kersa,  Kecamatan Parakan Salak,  Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (22/6). Wakaf tersebut disalurkan ke Musholla  Al-Iman dan Masjid Al-Hikmah yang ada di desa tersebut.

Iwan Setiawan (41 tahun) selaku guru ngaji di Masjid Al-Hikmah   mengaku bahagia dengan adanya wakaf Al-Qur'an BMH. "Tidak disangka, Shubuh seperti ini ada Alquran datang. Barokallah. Kami hanya bisa ucapkan terima kasih,” ujar Iwan.

Ia menambahkan, saat ini jumlah anak  didik di Masjid Al-Hikmah  ada sekitar 40 orang. Keadaannya seperti ini, Alquran sudah tua semua, sudah tidak layak untuk dipakai belajar lagi. Ini ada yang baru, subhanallah, terima kasih," ucapnya di hadapan para santrinya yang sedang tadarus Alquran  usai shalat Shubuh berjamaah.

Hal senada diungkapkan sesepuh Kampung Lebak Siuh, Desa Suka Kersa,  Huzaemah (63 tahun).  "Terima kasih, ini mah rasa berkah bagi kami di sini. Akhir Ramadhan dapat wakaf Al-Qur'an, haturnuhun ka sadayana," ungkap Huzaemah yng juga imam shalat di Musholla Al-Iman.

Kebahagiaan Huzaemah sangat beralasan, mengingat sejak mushallanya direnovasi, Alquran yang usang masih menjadi andalan jamaah dalam mempelajari kitab suci. "Sekarang mah, kudu lebih rajin, ada Alquran  baru dari BMH. Ingat ini wakaf untuk mushalla, jangan dibawa pulang, ya," ucapnya yang langsung disambut senyum para jamaah.

M Natsir menambahkan, Program Wakaf Alquran memang sebuah program penting. Hal itu  mengingat sekalipun umat Islam di Indonesia jumlahnya  mayoritas, tidak sedikit masjid, mushalla, dan lembaga pendidikan Islam yang fasilitas Alqurannya sangat mendesak untuk diperbarui.

"Melalui Program Wakaf Alquran, BMH siap menjadi mitra kaum Muslimin untuk memudahkan dan meningkatkan motivasi generasi muda Muslim gemar membaca dan mempelajari Alquran," tutur  M Natsir.