Ngabuburit Festa Della Music Tradizionale Indonesiana

Red: Agung Sasongko

Kamis 22 Jun 2017 12:24 WIB

Ngabuburit di Roma, Italia. Foto: Dok. Pribadi Ngabuburit di Roma, Italia.

Oleh: H. Khumaini Rosadi, SQ., M.Pd.I*

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tradisi ngabuburit bukan hanya di Jawa Barat saja. Ngabuburit adalah Istilah Sunda yang sudah menjadi bahasa populer untuk menunggu waktu berbuka puasa. Ngabuburit  itu identik dengan sesuatu yang baik, seperti putar-putar kampung menuju pengajian, jalan-jalan menghabiskan sore sambil menuju masjid sampai datang Maghrib.

Kini ngabuburit sudah berkembang caranya. Ada yang mengadakan bakti sosial, ada yang mengadakan diskusi keagamaan, talkshow Ramadhan, streaming pengajian, dan lain-lain. Di Roma – Italia, ngabuburit dilakukan dengan memperkenalkan budaya Trasional Indonesia di hadapan bule-bule Italia. Unik bukan?

Pada Rabu (21/6) digelar pertunjukkan musik trasional khas Indonesia, berlokasi di halaman wisma KBRI Italia di Roma. Dimulai dari pukul 18,00 waktu Roma sampai pukul 20.00. acara ini sangat diminati oleh penduduk Italia.

Terbukti semakin berdatangan masyrakat italia ke wisma untuk menyaksikan kesenian tradisional ala Indonesia ini. Jumlah undangan yang datang lebih dari 300 orang, didominasi oleh anak-anak remaja Italia, dan banyak juga yang dari kalangan orangtua.

Tradisi Indonesia memang patut dibanggakan. Jangan sebaliknya, orang indonesia malah ikut kebarat-baratan. Justru di Eropa khusunya di Italia, mereka bangga dengan tradisi Indonesia, bahkan mereka menekuni kesenian Indonesia seperti angklung dan gamelan.

Cara bernyanyi bahasa Jawa pun mereka tekuni sehingga cengkok-cengkok Jawa-nya itu dapat terdengar jelas dan fasih. Masa, kita orang Indonesia malah tidak mau mempelajari seni budaya tradisional sendiri.

Malu dong, sama bule Italia yang bela-belain sekolah ke Indonesia hanya untuk mempelajari kesenian Indonesia.

Bagi orang-orang italia, hiburan di musim panas yang panjang ini, sangat mereka nantikan. Musim panas biasanya berlangsung selama tiga bulan, yaitu Juni – Juli – Agustus. Di samping sekolah juga libur, musim panas ini adalah waktunya untuk mencari hiburan.

Makanya jangan kaget, kalau di Eropa, ketika musim panas para wanitanya berpakaian terbuka. Banyak juga dari mereka yang berjemur ke pantai, atau liburan ke luar negeri. Ini ujian bagi orang yang berpuasa. Mohon bisa menjaga pandangan.

Meskipun judulnya ngabuburit, tidak membiarkan tamu undangan menunggu Maghrib. Untuk tamu dan undangan yang hadir tetap disediakan makanan khas Indonesia, gratis, karena mereka tidak berpuasa. Ditampilkan juga bazar yang menjual kue-kue khas Indonesia seperti asinan bogor, somay bandung, kue maco kering, pempek palembang dengan harga terjangkau.

Dalam sekejap makanan pun terjual habis. Betul-betul bule Italia suka sekali dengan makanan Indonesia. Patut bangga menjadi Indonesia. Jangan malu untuk kembali kepada budaya-budaya lokal Indonesia, karena ini adalah warisan leluhur yang sarat dengan makna.

Charles Hutapea, Staff KBRI bagian sosial Budaya sekaligus sebagai penanggung jawab dari acara ini menyebutkan bahwa acara ini kali pertamanya digelar di KBRI Roma. Ternyata antusias masyarakat Italia, khususnya Roma dan sekitarnya sangat senang dan terhibur dengan digelarnya acara musik tradisional ala Indonesia ini.

Semoga ini bisa memberikan pandangan baik untuk Indonesia. Bahwa Indonesia itu ramah dan santun. Budayanya sangat menyejukkan untuk dinikmati, semakin asyik dipelajari.

Acara ngabuburit ini terselenggara sukses atas kerjasama Home staff dan Lokal Stff KBRI juga ibu-ibu Dharma Wanita dan masyarakat diaspora indonesia. Semua saling menopang demi suksesnya acara ini. Pengunjung pun senang, menunggu penampilan sampai terakhir, baru pulang. Semua pengunjung pun kenyang, karena semuanya pun makan nasi goreng acar mentimun ala Indonesia.

Mari kita Bangga menjaga, merawat, dan melestarikan  Tradisi Indonesia.

Terpopuler