REPUBLIKA.CO.ID, CIKOPO -- Kapolri Jendral Tito Karnavian mengakui minimnya lampu penerangan di sejumlah ruas jalan masih menjadi masalah. Untuk itu, pemudik yang melintas jalan tol dan jalan alternatif untuk meningkatkan kewaspadaan demi keselamatan.
"Salah satunya seperti tol fungsional memang minim penerangan karena belum sepenuhnya selesai," kata Tito menjawab pertanyaan Republika.co.id saat ditanya bagaimana sistem pengamaan anggotanya di jalan-jalan yang masih minim penerangan, Rabu, (21/6).
Tito meminta setiap pemudik yang melintasi jalan-jalan masih minim penerangan tidak melajukan dengan kecepatan tinggi karena bisa membahayakan diri dan orang lain. Tito menuturkan, setiap jalan yang masih minim penerangan baik di jalan tol maupun di jalan alternatif pada malam hari penerangan hanya mengandalkan dari penerangan kendaraan yang melintas.
Untuk mengurangi angka kecelakaan akibat minimnya penerangan, Tito mengaku telah menugaskan anggotanya untuk patroli dan membawa kendaraan bantuan dengan lampu tambahan. "Oleh karena itu upayakan kecepatannya 40 km per jam. Memang tidak terlalu cepat tapi yang penting lancar," katanya.
Berbeda seperti yang disampaikan Kapolri, Firman pemudik asal Sidoarjo Jawa Timur mengaku selama perjalanan lewat jalur pantura tidak ada petugas patroli di jalur minim penerangan. "Selama melewati Pantura menuju Sidoarjo saya tidak melihat ada patroli tapi kalau pos-pos pengamanan banyak," katanya.
Tito menuturkan jalan tol yang difungsikan untuk dilalui pemudik memang belum sepenuhnya selesai, sehingga wajar jika beberapa fasilitas pendukung belum siap. Meski demikian tol fungsional iti masih bisa dilalui sepanjang 110 KM. "Tol ini hanya untuk kendaraan kecil, sementara untuk kendaraan besar keluarnya di Brebes Barat atau Pejagan," katanya.
Tito melanjutkan khusus kendaraan yang masuk ke jalan fungsional Brebes-Gringsing bisa dua jalur dan di sana memang belum ada penerangan. "Jadi saya minta jangan ngebut. Meski kelihatannya jalanannya masih agak sepi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPR RI Fery Francis mengaku sependapat dengan pemerintah dalam penggunaan tol fungsional demi mengurai kemacetan. "Saya mendapat penjelasan tol fungsional itu jika digunakan bisa mengurai kemacetan sampai 30 persen," katanya.
Ferry mengatakan idealnya sebelum digunakan jalan tol itu harus telah dipasang rambu-rambu dan rest area. Akan tetapi kata dia demi mencapai tujuan mengurai kemacetan selama mudik lebaran tidak ada persoalan. "Yang penting rambu-rambu termasuk peringatan batas kecepatan harus disosialisasikan ke pemudik," katanya