REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Nasabah ramai melakukan tebus barang yang menjadi jaminan di Pegadaian Cabang Palembang, beberapa hari menjelang Lebaran 2017. Pimpinan Pegadaian Cabang Kota Palembang, Joko Prasetyo mengatakan tebus barang di Pegadaian setempat telah mencapai puncaknya pada empat hari menjelang Idul Fitri (H-4).
"Kalau fenomena pegadaian menjelang lebaran adalah lebih banyak masyarakat yang menebus barang daripada menggadaikan barang, H-4 ini kami rasa sudah puncaknya, sebab sejak satu pekan terakhir ramai nasabah menebus barang gadainya," kata Joko Prasetyo.
Menurutnya, fenomena tebus barang gadai dipicu oleh cairnya gaji ke 13 dan 14 para pegawai negeri yang ingin mengambil kembali barang gadainya untuk digunakan pada hari lebaran mendatang.
Barang terbanyak ditebus menjelang lebaran masih didominasi oleh perhiasan emas dengan kisaran 90 persen dari seluruh barang tebusan, sedangkan proporsi antara tebus dan gadai adalah 70 berbanding 30.
Masyarakat yang menggadaikan barang menjelang lebaran didominasi oleh pejabat bertugas di wilayah Kota Palembang, tetapi berlebaran di luar kota, sehingga banyak barang pribadi seperti kendaraan ataupun emas dan barang elektronik digadaikan untuk pembiayaan lebaran sekaligus lebih aman jika dibiarkan di rumah kosong.
Ia menjelaskan, total dana yang terakumulasi selama musim tebus bulan Ramadhan mencapai Rp 2,3 miliar dan Rp 700 juta di antaranya masuk selama satu pekan terakhir. Sementara untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat mengantisipasi selama bulan Ramadhan dan lebaran, Pegadaian menyiapkan dua opsi kemudahan.
"Pertama, dalam pelayanan kami mengutamakan transaksi non-tunai, artinya biaya transaksi di transfer lewat bank untuk meminimalisasi peredaran uang palsu dan kejahatan uang lainnya," ujar Joko Prasetyo.
Kemudahan kedua yakni voucher pegadaian dimana masyarakat yang menebus barang sebelum lebaran dan menggadaikannya kembali pada tanggal 3 - 8 Juli, maka dibebaskan dari biaya administrasi di seluruh outlet pegadaian di Kota Palembang.
Ia memprediksi, masyarakat akan kembali berbondong-bondong menggadaikan barangnya kembali satu pekan setelah lebaran, karena kebutuhan modal selepas Idul Fitri.