KPAI: Perhatikan Kondisi Anak Saat Mudik

Red: Bilal Ramadhan

Rabu 21 Jun 2017 12:10 WIB

 Pemudik motor membawa anak mereka yang masih kecil saat melintas di kawasan Karawang, Jawa Barat, Selasa (14/7). Foto: Republika/Agung Supriyanto Pemudik motor membawa anak mereka yang masih kecil saat melintas di kawasan Karawang, Jawa Barat, Selasa (14/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto meminta orang tua yang mengajak anaknya mudik untuk memperhatikan kondisi anak dan tidak memaksakan melanjutkan perjalanan bila anak mulai kelelahan.

"Pastikan beristirahat pada waktu-waktu tertentu di tempat yang sudah disediakan. Jangan memaksakan melanjutkan perjalanan bila kondisi sudah lelah," kata Susanto melalui pesan tertulis diterima di Jakarta, Rabu (21/6).

Bila kondisi anak sakit, Susanto juga meminta orang tua untuk segera membawa anaknya berobat ke klinik terdekat atau layanan kesehatan lainnya. Orang tua juga perlu menyiapkan bekal makanan sehat secukupnya untuk memastikan anak mengonsumsi makanan yang sehat dan tidak berbahaya sepanjang perjalanan.

"Hindari membeli makanan di pinggir jalan yang mungkin tidak terjamin kesehatannya. Bila anak bermain, pastikan selalu dalam pantauan agar terhindar dari kejahatan," tuturnya.

Untuk mengantisipasi anak merasa bosan di perjalanan, orang tua perlu menyiapkan mainan yang disukai anak. Jangan lupa membawa vitamin dan obat-obatan yang diperlukan anak. "Orang tua juga dapat menjelaskan ciri khas dan keunggulan kota-kota yang dilalui. Selain agar anak tidak jenuh, juga bisa menambah pengetahuan," katanya.

Susanto mengatakan masyarakat Indonesia memiliki tradisi mudik menjelang hari raya Idul Fitri. Mudik telah menjadi tradisi turun- temurun dan dilestarikan sekian lama oleh masyarakat Indonesia. Meskipun tidak hanya berlaku dalam kehidupan masyarakat Muslim atau menjelang hari raya saja, mudik telah menjadi fenomena yang bersejarah bagi masyarakat Indonesia.

Semangat bersilaturahim dengan orang-orang terdekat menjadi harapan dan dambaan banyak orang Indonesia, termasuk anak-anak. "Begitu banyak anak Indonesia senang menjelang mudik ke kampung halaman orangtuanya. Itu bukti bahwa mereka tidak melupakan akar kulturalnya," katanya.

Terpopuler